Debby@Home

“I asked God for strength that I might achieve; I was made weak that I might humbly learn to obey. I asked for help that I might do greater things; I was given infirmity that I might do better things. I asked for all things that I might enjoy life; I was given life that I might enjoy all things. I got nothing that I asked for, but everything I hope for; almost despite myself, my unspoken prayers were answered. I among all men am truly blessed”

My Photo
Name:
Location: Depok, West Java, Indonesia

I am an ordinary woman with extraordinary interest in everything

Wednesday, February 28, 2007

Superstitious

Hari Minggu kemarin seusai acara adat my brother Ali, sebelum pulang ke Medan aku mampir di sebuah warung untuk beli air mineral. Ngobrol-ngobrol sejenak dengan penjaga warung, yang rupanya tahu aku "dilangkahi" oleh adikku. Dia nanya, apakah aku sedih dilangkahi? Aku jawab "tidak, saya malah bersyukur karena akhirnya bisa melihat orangtua bahagia" Dia tanya lagi (kayak polisi deh..) "kamu jangan pilih-pilih" (lho ini sih bukan nanya, tapi nuduh). Aku jawab "saya tidak pilih-pilih, tapi hidup kan tentang memilih?" (bingung-bingung deh dia...) Lalu dengan senyum termanis aku pamit, yang dijawabnya "sukses ya...kamu sudah tidak lama lagi kok" Nah lho...tidak lama apanya? Tidak lama lagi mati? Hwaaaaaa.....

Ketika check-in di bandara Polonia, petugas check-in memberikan kabar buruk, bahwa pesawatku rusak dan aku dipindah ke penerbangan jam berikutnya. Di satu pihak aku misuh-misuh (lebih karena merasa tidak diberitahukan sebelumnya), tapi di pihak lain, that was a blessing in disguise! Kebetulan banget, penerbangan setelahnya adalah penerbangan adikku, jadi bisa pulang bareng sama dia. Artinya Kang Wawan tidak perlu bolak-balik ke bandara dua kali. The point is, selain hemat bahan bakar, ternyata my end of life is not there...coba pesawatnya rusak waktu di atas, udah jadi apa aku ini?

Thursday, February 22, 2007

I hate cats!!

Kemarin aku digigit kucing! Dasar kucing gak tau terimakasih! Selama kenal sama si "Pus" belum pernah sekali pun aku digigitnya, padahal teman2 lain sudah punya pengalaman itu. Sekejam apa pun aku memperlakukannya, dia selalu pasrah. Tapi kenapa kemarin dia berbalik kejam padaku ya?

Si Pus ini adalah kucing tetangga berwarna hitam abu-abu yang gedenya kayak macan. Jenis kelamin belum diketahui, secara dia itu suka menyembunyikannya. Ada yang bilang dia laki-laki, ada yang bilang perempuan eh betina. Lalu ada juga yang berhipotesis dia waria! Tapi tak seorang pun yang berani memastikannya. Aku tidak terlalu pusing lah, yang penting dia cukup lucu untuk dijadiin karpet. Hehehe...

Matanya dua warna, satunya ijo satunya lagi coklat muda. Bulunya sangat tebal, enak sekali membenamkan kaki di dalamnya. Kasihan juga dia kalau sedang musim kemarau, pasti kepanasan...secara bulunya sangat tebal itu lho....

Hobinya dimanja. Dia sangat senang kalau ada anak yang ngundang dia ke kamarnya. Tapi aku tidak pernah membolehkannya masuk kamar meskipun dia sudah mandi. Si Pus itu kalau mandi lamaaaa sekali...kalau dia betul berjenis kelamin jantan pastilah dia jantan metro seksual.

Kemarin aku betul-betul kecolongan. Dia berhasil masuk kamarku, dan aku pun tidak berhasil mengusirnya. Susah juga sih, aku sedang menenteng barang bawaan banyak banget, sambil buka pintu dan menyalakan lampu kamar eeee dia nyelonong masuk dengan suaranya yang gede banget itu. Biasanya aku hanya memerintahkan dia keluar sambil teriak "keluar", dan keluarlah dia. Aku tidak pernah menggunakan cara-cara kekerasan untuk mengusirnya, karena dia sepertinya tau kapan aku lagi suka sama dia, kapan sedang bete. Tapi kali ini tidak berhasil, dia malah menggesek-gesekkan badan dan lehernya ke kakiku.

Aku memutuskan untuk bercanda sesaat sama si Pus. Aku biarkan dia menikmati kakiku yang sedang kedinginan karena baru saja dari luar, dan di luar hujan. Nyaman juga membenamkan kaki di lehernya. Tiba-tiba, tidak disangka2 dia menggigit kakiku! Wadddaaawwwwww....Gigi tajamnya terbenam dua kali, yang satu mengeluarkan darah yang satu lagi tidak. Tapi sakitnya gak ketulungan.

Sehabis menggigit, si Pus seperti ketakutan, keluar kamar dengan daun kuping ke belakang. Tinggal aku yang kebat-kebit, takut kena rabies...right away membersihkan kakiku di kamar mandi dan mengoleskan betadine. Rasanya tadi malam aku sempat demam sedikit, mungkin karena kebayang rabies. Untunglah pagi ini sudah baikan, aku bisa jalan meskipun bekas gigitan si Pus masih berbekas seperti kena suntikan sapi (kalau pakai suntikan manusia gak segede gitu kali lukanya...)

Akhirnya aku kena juga sama si Pus ini. Pada saat aku sedang lengah pula. Pada saat aku sedang tidak menginjak-injak badannya (tapi nginjek sayang...). Aneh...tadi pagi dia sepertinya takut lewat kamarku. Melihat aku berada di depan kamar, dia batal lewat, ambil jalan lain...masih merasa berdosa kali. Cats!

Tuesday, February 20, 2007

Keeping my fingers crossed

Today we're having a presentation at one of the hospitals in Jakarta. The value is almost 1 billion rupiah, and it's worth to try. The problem is, we will have to deal with the arrogant doctors from one of the well-known universities in Indonesia.

Our contact there was very helpful. Thank God….I was just thinking how God loves me very much. How does this relate to my personal well-being? Well…I can say that this is how God tries to show me that He does exist. Lately I face conflicted interests at work. One party wanted me to be as minimal as I can, so that the other party would learn the hard way without our help. And the other party expect me to do maximum I can, and they were smart enough to give me decree. Dunno what to do…

Once upon a time, my superior invited me to talk four eyes only. Implicitly, he wanted me to reject offerings from them, and promised me I could continue my study anytime I want. I’m committed more to him than the other party, so I agreed with the offering. And only God knows how my future will be. Afterwards, we were busy with projects outside.

Then comes this tender offers from one of our students. Actually I have rejected her once, and asked her to call the Venture Manager at the faculty. I don’t know why, she didn’t do it! Waited for weeks, she then called again last week.

This time she asked me much about the program at human resource, and told me that she wanted to change her subject and study there. She is a student at master of child clinical pychology, but her job position now is in human resource department. So I welcomed her, but I suggested her to complete her degree in child clinical psychology first before moving to human resource psychology.

And then she offered me the project again. Wow…she’s very persistent! This time I took her seriously, and talk to my superior about the offer. He responded positively, we made proposal on that in one day, and now we’re gonna present them to the president of the hospital.

She helps us very much by telling us how to respond in presentation, and what the president really wants in this project. Thanks mbak…we will help you in return if you want to change your subject to human resource psychology. Hehehe… So here I am, keeping my fingers crossed, for this is my first billion worth project in my life. God must have plan behind this, since I really can’t remember her but she really knows me very much. How come?

Then I recall this Alchemist book of Paulo Coelho (boy I love this author very much!), when he wrote that when you really want something, you just pray for that and want that badly, and the nature will help you get what you want. See…

Friday, February 16, 2007

Old High School Days

Usually I don't do Meme. I consider it as a childish and mostly uncreative thing to do. But then, reading one from the bulletin posted by one of my friends at friendster.com, suddenly I missed my high school years...hiks....So this is a Meme back from my high school years:

1. Nama SMA KAMU? Kelas 1 di SMA YPP-7 Dumai, Kelas 2-3 di PSKD 1 Jakarta.

2. KAMU lulus tahun berapa? 1991.

3. Kelas dan nomor absen KAMU? Kelas I2, IIFis, IIIFis, nomor absen gak jauh-jauh dari atas deh...paling sering jadi nomor 5.

4. Mata pelajaran yg KAMU suka? Waktu kelas 1 semua mata pelajaran kecuali olahraga, kelas 2-3 mata pelajaran kimia, karena gurunya baeeeek banget, jadinya gue bisa jadi pinteeeerr banget di pelajaran ini.

5. Mata pelajaran yg KAMU benci? Waktu kelas 1 tidak ada, kelas 2-3 mata pelajaran geografi, fisika, dan matematika (sebetulnya tidak sebel sama materinya, tapi sama gurunya!)

6. KAMU ikut ekskul apa aja? apa ya? udah lupa tuh....jangan-jangan gue gak pernah ikutan ekskul? Terlalu sibuk merencanakan hari bersenang-senang kali ye...

7. Guru "favorit" KAMU? Harry de Fretes!!! Gue sampe digosipin pacaran sama dia gara-gara dia suka muji-muji gue di kelas lain....Masya Allah...kenapa kalo sama gue dia sangar banget ya? Kalau terlambat datang ke sekolah, gerbang sekolah ditutup. Nekat masuk dengan "nyogok" satpam? Hampir dapat dipastikan kita akan dikejar-kejar oleh Fretty dengan rotan panjangnya. Yang khas dari Fretty, kalo lagi kesel dia suka lupa bahasa Indonesia, yang keluar cuman nasihat (atau umpatan?) dalam bahasa Belanda, yang kedengaran oleh kita cuman kata "nenek moyang" saja karena kata itu satu-satunya bahasa Indonesia yang dia pakai kalau sedang marah.

8. Guru yg paling KAMU benci? Guru Geografi dan Fisika, kalau guru geografi karena gak ngerti dia ngomong apa dan dia itu suka tiba-tiba ngambek (mungkin karena kita suka mbolos mata pelajaran dia ya? hehehe). kalo guru fisika karena dia suka genit sama cewek....ihh...btw sebetulnya gue suka sama pelajaran fisika lho, tapi gue sering harus pura-pura gak bisa seperti teman sekelas lain supaya tidak sering-sering jadi korbannya dia, akhirnya gue jadi gak bisa beneran deh...kata orang sih kuwalat. hehehe...

9. Kejahatan terbesar yg KAMU lakukan? Shop-lifting di Grasera Matraman...hehehe... pengalaman tak terlupakan. Sebetulnya "kejahatan" berupa menculik sebatang coklat TOP itu dilakukan bertiga (sama Grace dan Annete...hi folks how're you?) untuk menguji sistem keamanan Grasera, yang terbukti memang top banget deh. Kita dimarah2in sama manajer tokonya, dituduh anak-anak orang kaya yang nakal, diancam lapor ke Kepsek, denda 5x harga TOP yang diambil, tapi akhirnya dia baik sekali memberikan 5 coklat lagi sambil kasih nasihat-nasihat. Hehehe...Kejadian itu traumatik sekali, sampai-sampai gue gak berani masuk toko Gramedia (Grasera letaknya di atas Gramedia), selama setahun!

10.Hukuman terberat yg KAMU terima? Fretty ngancem mo ngaduin gue ke bokap karena bolos rame-rame hampir sekelas ke Puncak. Sebetulnya gue bolos juga bukan karena keinginan gue, meskipun gak suka sama guru geografi tapi betul2 gak ada keinginan ikut bolos. Sayangnya, sebelum masuk gerbang sekolah gue sudah "diculik" sama Acong yang gedenya kayak genthong, gak bisa fight back dong, lalu dibawa ke selasar RSCM untuk dicuci otak. Hehehe...

11.Musik yg ngetop pas KAMU lg SMA? apa ya? slow rock? pop? lupa deh...yang jelas gak pernah dengerin dangdut. Karena Radio Prambors lumayan dekat sama sekolahan, kita suka request lagu-lagu terbaru langsung ke sana...sekalian bolos. Gue inget dulu sering nyanyiin lagu rohani karena dua kali seminggu kita ada upacara kebaktian di aula. How religious! Tapi ada deh lagu yang ngetop tahun 1990, "From A Distance"nya Bette Midler yang kita nyanyiin berulang-ulang di mobil sepulang mbolos. Syairnya jauh bener deh dari kelakuan kita waktu itu yang suka ngajak perang guru.

12.Kata2 yg ngetop pas KAMU lg SMA? nggak inget .

13.Sahabat KAMU pas SMA skrg di mana? lagi di Jakarta, sudah married 'n happily ever after, peraih penghargaan Ramon Magsaysay, aktivis pembela buruh. Meskipun kuliah kandas di tengah jalan karena dituduh antek neo PKI sama penguasa Orde Baru, dia tetap keukeuh mempertahankan idealisme sampai hari ini, penjara pun tidak mampu membendung dia. I'm proud of you, Dit...

14.KAMU ke sekolah naik apa? bis kota, metromini, apa saja deh yang lewat Utan Kayu - Diponegoro kecuali taksi dan mobil oom-oom yang suka brenti n godain anak perempuan pake seragam putih abu2. Hiiiii....

15.Seragam putih-abu-abu KAMU skrg di mana? wah ya ndak tauuuu....terakhir yang gue inget sudah abis tercoret-coret spidol dan tersembur cat pilox. Udah dibuang kali sama tante gue...

16.Makanan favorit KAMU waktu SMA? Bakso dan Kentucky Fried Chicken!!!!

17.Hal terindah yg KAMU inget sampe skrg? Jatuh cinta sama teman sekelas, liat-liatan sambil belajar, beraninya cuman sampai situ. Coba gue SMA-nya tahun 2000-an minimal ada adegan di film AADC kali.

18.Pas film AADC keluar KAMU kelas brp? Udah lulus S2 kaleeeee...

19.Kalo diberi kesempatan balik lagi ke SMA, apa yg pertama KAMU lakukan? Maksudnya balik ke tahun yang sama? Mungkin akan minta Fretty memindahkan gue ke kelas Biologi, karena gue nyesel masuk Fisika tapi gak dapat apa-apa. Tapi nggak juga deh, karena cowok-cowok kelas gue jauh lebih keren2 dibandingkan cowok-cowok biologi. Mungkin gue akan lebih perhatian sama pelajaran aja, supaya lulusnya bisa cum laude. 'Mang kuliah....

20.Kalo ada reuni SMA KAMU pengen ketemu siapa? Teman2 di A1 dong....

Wednesday, February 14, 2007

A Lesson about "LoVe" and "LuSt"

Today's Valentine Day. Unlike any other days, today must be special. But for me, today's just like any other days in a year. I can do valentine in March, June, or December, not necessarily on February, 14. But I promised myself to write something about the ‘4 letters’ today, just to mark the day. Then here I am, the love expert :-p

Remember the movie “Original Sin”? Somewhere in the scene Antonio or someone (I don’t exactly remember whose part is this scene) was asked about the difference between “lust” and “love”. And he answered, “lust” is about taking something from someone, and love is about giving something to someone. I love that part of scene…hehehe.

Which one is yours? Antonio has the two words consequently. His love toward Angeline has made him loosing his mind as well as his wealthy. The lust he has on Angelina made him being the selfish man in the world. Cannot blame him…who can separate “lust” from “love”? Only God can.

Biological view of love tends to view love as a mammalian drive (like hunger or thirst) and divides love into three parts: lust, attraction and attachment. Psychology views love as a cognitive and social phenomenon, with three different components: intimacy (friendship), commitment, and passion (lust). I happened to read somewhere that ‘marriage’ consists of three different components: 90% commitment, 9% friendship, and 1% passion (lust). And guess what, the 1% lust can make a marriage turn into disaster. What a minority tyrant.

This is not a surprise to biological view, as they suggest that lust is the initial passionate sexual desire that promotes mating, and involves the increased release of chemicals such as testosterone and estrogen, and they would last within a few weeks. So guys, be careful and check yourself whether “something” you feel toward someone is really love, or just lust? But again, who can separate “love” from “lust”?

Boy, I don’t exactly know what I just wrote! Kabur ah…..

This is my today horoscope, absolutely unrelated to the above topic, but still...I love to quote:

“Your day will be silly and easy today -- just like falling off a log. You can feel free to put your brain on autopilot when it comes to your daily tasks, and save any tough assignments that require intense concentration for another day. You've impressed everyone you need to impress for now. Today is all about taking it easy -- and enjoying the comfort of knowing exactly how to do everything you need to do. This effortless energy will keep you smiling all day long”

That explains why I don’t use my brain effectively today, after the 4 hours morning until afternoon session with 3 professors and a doctor. Hmmmm...what a date, hardly could forget. Oh sir….when will we be flying for fun???!! But I was happy afterwards, for Pak Enoch asked me to join him for a late lunch at Simpang Raya Restaurant. Hmmm…yummy….

Tuesday, February 13, 2007

Kringet dingin

Pagi tadi hujan turun gak kira-kira! Tumpah ruah kayak air terjun, basah semua yang ada di depan kamarku. Alhasil, aku nyampe kantor sudah jam 10.30. Hehehe...bentar lagi makan siang tuh.

Tadinya sih aku berencana tidak ke kantor saja. Sampai jam 9 hujan masih deras, aku berpikir untuk bekerja di rumah saja. Kubuka laptop, mencoba untuk berbuat sesuatu. Tapi kok ya...gak enak kalo gak pake internet. Lagipula beberapa pekerjaan lain kutinggal di kantor. Abis, gak ada niat untuk tidak masuk kantor sih, jadi tidak siap-siap dulu.

Hujan reda jam 10-an, aku memutuskan untuk datang ke kantor saja. Aku tidak akan bisa menyelesaikan buku itu kalau tetap di rumah. Maka kuganti pakaianku dengan pakaian siap melawan genangan air. Atasan batik dan bawahan rok jeans. Hehehe...Nyambung gak sih? Menurut aku sih keren aja, siapa dulu dong yang pakai. Tapi bawahnya gak keren banget, aku pake sandal karet bata! Tidak apa2lah, paling2 nanti yang lihat pak satpam dan mahasiswa yang sedang sliweran. Untung aku meninggalkan sebuah sepatu sandal di kantor untuk jaga-jaga.

Sampai di kantor, langsung siap melototi komputer dan laptop sekaligus. Hehehe...kemaruk! Tapi ternyata aku gak bisa langsung serius. Harus koordinasi kerjaan dulu sama rekan-rekan, lalu sosialisasi, buka dan balas email, teleponin orang, ditelepon orang, and suddenly it's lunch time!

Having lunch for about an hour, get back to my work. Balas email dulu, tapi gak nyangka butuh otak juga. Hehehe...Sekarang sudah rada serius mikirin buku. Pusing euy! Lha baru dipikirin, belum dibuka udah pusing...??!! Jadilah aku nulis my blog dulu. Kekekeekekeke...

Lalu dimana "kringet dingin"nya? Ya sekarang inilah, mikirin besok harus menghadapi Pak Fuad dan Pak Yuhara yang nagih progress. Hihihihi...Oh God, give me strength to face this work. Rasanya kok gak romantis ya...Valentine-an sama 3 orang profesor sekaligus? Begitulah...Hah?! Besok Valentine day? Waaaaaa....sedihnya jadi jomblo.....:((((kayak pernah ngerayain aja....) Besok mau sedikit romantis ah, mau ngomongin tentang "CINTA" Hehehe...Mudah-mudahan tidak jadi malas dan bad mood setelah meeting "the book"

Monday, February 12, 2007

Berita tentang banjir....again?! Oh no.....

Berita tentang banjir tahun ini cukup membuat aku gerah dan ingin menulis terus. At least, aku punya niat untuk menyimpan baik-baik bencana ini sebagai lesson learnt. Siapa tau... aku akan mengalami amnesia berat seperti yang dialami oleh bapak-bapak pejabat negeri ini, jadi aku harus menyimpan peristiwa ini di suatu tempat, for me to dig when I happen to be in their positions someday.

Kalau kemarin-kemarin ada tingkah polah dan komentar ajaib dari gubernur dan wapres, kali ini ada lagi yang lebih lucu dari seorang menteri yang tak punya sense of crisis. Bayangkan, menkokesra yang sudah menciptakan kiamat bagi warga Sidoarjo dengan semburan lumpur panas itu, kini dengan enteng menyebut media sudah membesar-besarkan bencana banjir, karena yang terkena banjir masih bisa ketawa-ketawa? (aku baca di kompas).

I'm trying to see both ways nih, tapi tetap saja tidak bisa melihat sisi baik dari ucapan pak menteri. Media, nature-nya adalah mencari-cari berita. Buat media, berita adalah komoditas utama, whether berita baik maupun berita buruk. Buat media, every good news is a good news, and every bad news is a good news. Dan sudah menjadi nature media pula, menggiring opini pembaca ke arah yang diinginkannya. That's the bad side of media.

Oleh karena itu, memberitakan banjir 24 jam sehari dengan mengulang-ulang bencana banjir ya sah-sah aja. Mencari-cari sampai ke ujung jalan, jalan buntu, sisi-sisi yang tidak kelihatan oleh orang banyak demi sebuah berita yang menarik, itu sudah nature mereka. Kalau tidak ingin diliput media, jangan bikin berita. Kalau banjir tidak ada, apakah media akan memberitakan banjir? Tentu tidak? Mungkin mereka akan mengalihkan perhatian pada fenomena artis ngerjain politikus, artis kawin cerai, artis foto bugil dan sebagainya. Karena every bad news is a good news.

Lha kenapa musti marah kepada mereka? Marahlah kepada diri sendiri yang tak mampu menyembunyikan masalah dari mereka. Marahlah kepada diri sendiri karena sudah memancing nyamuk-nyamuk pers keluar. Tapi jangan marah pada rakyat yang mengeluarkan uneg-uneg mereka. Rakyat juga butuh bersuara. Kalau ada orang kebanjiran tapi tetap tertawa, bukan berarti mereka happy karena kebanjiran? Mereka berusaha menerima keadaan, itulah cara mereka mempertahankan diri dari penderitaan. Daripada cemberut terus, lalu stres, kemudian burnout, and eventually gila?

Hayo....Coba bayangkan bapak tidak mandi tiga hari berturut-turut, pakaian hanya yang di badan saja, tidur bersama pengungsi yang lain di tempat yang seadanya, ato berusaha bertahan di rumah karena tidak ingin isi rumahnya lenyap dijarah orang jahat jika mereka mengungsi. Belum lagi penyakit yang mengintai pasca banjir? Try to put your feet in their shoes pak....then you didn't have to say what you have said. :-(

Friday, February 09, 2007

Masih tentang banjir

Sudah beberapa bulan ini aku malas sekali membaca koran. Apa ya sebabnya? Tidak ada kewajiban menulis esai atau apapun yang membutuhkan informasi terkini? Bukan karena itu. Atau menghemat waktu pagi hari? Nggak juga. Setiap pagi instead of baca koran aku suka nonton televisi kok. Itu lebih boros waktu. Mungkin karena malas aja, kata Bu Semi aku ini tergolong orang dengan teori X :-)

Pagi ini entah kenapa aku tiba-tiba ingin membaca koran lagi. Mungkin seisi rumah terheran-heran melihat aku ada di ruang tamu pagi-pagi minum susu sambil baca koran. Hehehe...Tapi ada hikmahnya juga baca koran. Jadi ada bahan buat my blog.

Headline Kompas pagi ini adalah tentang seruan Wakil Presiden RI bahwa "tahun depan tidak akan ada banjir lagi". Wuih....populis sekali bapak ini. Nice to hear that pak...Seperti biasa, I did a quick reading, mencari-cari yang menarik saja dari headline tersebut. Voila!

Aku dapat satu bagian dari ucapannya yang menarik! Kira-kira dia bilang begini: "Kita harus melakukan koordinasi penanganan banjir saat musim banjir, karena kalau sudah lewat...sudah lupa itu"

Ucapan itu datang dari orang nomor dua di negeri ini, yang kira-kiranya sih...kudunya sih...seyogyanya sih...agak lebih pinterlah dari orang kebanyakan. At least lebih pinter dari aku yang taunya cuman teori doang. Yang jelas sih dia lebih tua dari aku, harusnya wisdom-nya berbedalah...secara dia itu lebih banyak pengalaman hidup gitu lho...

Terus terang sedih sekali membaca dan membayangkan JK mengucapkan itu. Apa betul bangsa ini bangsa amnesia? Sampai-sampai pemerintahnya pun mengaku suka amnesia? Pak...banjir datang tiap tahun...kenapa bisa lupa? Rakyat tidak lupa pak...cuman pura-pura lupa saja karena mengingat-ingat penderitaan itu menyakitkan sekali. Tapi "pura-pura lupa" itu beda sama "lupa beneran" Mereka-mereka yang setiap tahun terkena banjir tentu saja tidak lupa. Tapi mereka sudah belajar bahwa banjir akan datang no matter what, terima saja...

Lha bapak-bapak yang di atas sana...setiap tahun tidak terkena banjir. Turun ke tempat-tempat yang terkena banjir pun tidak. Bagaimana bisa lupa? Wong mengalami pun tidak? Sama seperti aku yang tinggal di dataran lebih tinggi dari Jakarta. Aku tidak pernah mengalami kebanjiran, tidak pernah repot oleh banjir. Aku tidak lupa karena tidak pernah inget kebanjiran sih...Dalam hal ini kita sama pak. Bedanya adalah: aku tidak berada dalam otoritas menangani masalah banjir, sedangkan bapak-bapak itu ya kudu...itu namanya resiko jabatan.

Kebayang gak sih, koordinasi penanganan banjir hanya dilakukan pada musim banjir saja? Itu kan seperti yang dilakukan sekarang ini? Jadi tidak ada hal baru yang ditawarkan? Cuman sebuah tindakan kuratif saja? Trus pada hari-hari tidak banjir, apa yang dipikirkan oleh mereka? Busway, MRT, subway? Apa mereka tidak sadar pada "ancaman" people power dari golongan grass root yang bisa merusak tatanan negeri ini? Atau negeri ini sudah tak punya tatanan lagi?

Daripada question mark aku bertambah terus, lebih baik aku sudahi saja omelan hari ini. Takut jadi bad mood aja karena masih banyak pekerjaan yang butuh pikiran jernihku. Ciaow....

Monday, February 05, 2007

Jakarta banjir, salah siapa?

Sudah empat hari ini Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir. Hujan yang turun tak henti-henti selama 4 hari terakhir adalah penyebab utama banjir. Itu kata pengamat bencana alam. Musim hujan memang datang lagi setelah selama beberapa minggu tidak datang hujan. Desember yang lalu musim hujan sudah dimulai, tetapi tiba-tiba awal Januari tidak pernah turun hujan sampai beberapa minggu. Akhir Januari tiba-tiba hujan datang bertubi-tubi menghantam Jabodetabek.

Jakarta banjir, sudah biasa. Tiap tahun selalu ada cerita Jakarta kebanjiran, meskipun curah hujan tidak terlalu besar. Tapi kali ini Depok pun tidak luput dari banjir. Letak Depok sebetulnya lebih tinggi dari Jakarta, sampai-sampai ada istilah ”kalau Depok banjir, Monas tenggelam.” Tetapi kontur tanah Depok memang tidak rata. Ada lembah, bukit, dan tanah rata. Di beberapa daerah Depok terutama yang berada di bantaran kali Ciliwung, pasti kena juga musibah ini. Apalagi lembah, contohnya Griya Lembah Depok yang sudah jadi langganan banjir karena luapan air dari kali di atasnya.

Tempat tinggalku memang dekat kali Ciliwung. Kalau tidak salah sih cuman 300 meter. Tapi kali Ciliwung berada jauh di bawah tempat tinggalku, sehingga meskipun ada isu Ciliwung meluap sampai 6 meter, pasti tidak nyampe ke rumah. Kalau meluap sampai 20 meter, kelelep juga kali. Untuk menjawab kekuatiran sodara-sodara yang sejak kemarin rajin sms untuk menanyakan kabarku, aku nyatakan aku baik-baik saja, banjir belum nyampe ke rumahku. Mungkin kalau hujan terus sampai 2 bulan lagi baru rumah kebanjiran. Hehehee...Banco sudah pesan siap-siap beli perahu karet dan pelampung, tapi kayaknya beli kapal pesiar lebih seru tuh.

Banjir kali ini termasuk banjir terdahsyat dalam 5 tahun terakhir. Banjir besar terakhir adalah bulan februari tahun 2002, yang katanya kurang parah dibandingkan banjir sekarang ini. Buktinya, tahun 2002 tinggi air di pintu air Manggarai mencapai 10,50 m, dan tahun ini tinggi air di tempat yang sama mencapai 10,90 m. Di beberapa tempat, termasuk kompleks perumahan mewah, yang tampak hanya atap rumah. Ciledug, Kampung Melayu, Kepala Gading, Sunter, Green Ville, Kembangan, termasuk daerah banjir terparah. Tinggi air di jalan Sudirman pun sudah sampai 50 cm. Sebetulnya salah siapa sih ini?

Dalam setiap peristiwa pasti ada penyebabnya. Di saat-saat sulit seperti ini, memang rasanya sadis kalau kita bertanya ”siapa yang salah”? Kita masih sibuk sama konsekuensi banjir dan cara penanggulangannya. Tapi kalau tidak mempermasalahkan penyebabnya, ya pasti akan terjadi lagi bencana seperti ini. Masyarakat akan belajar pasrah, tidak berbuat apa-apa hanya menunggu banjir datang dan banjir pergi. Kalau dalam ilmu psikologi, ini yang dinamakan learned helplesness. Masyarakat tahu apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya, tapi karena sudah terbiasa dengan kejadian itu akhirnya menerima saja, toh banjir akan surut suatu saat nanti.

Sementara Pemda (yup...betul...ini salah Pemda!), apa sih yang sudah dilakukan untuk mencegah banjir? Sudah terbukti tiap tahun Jakarta dilanda banjir tetap saja tidak melakukan apa-apa. Katanya ada proyek Banjir Kanal Timur (hampir tidak pernah dengar proyek ini, kalah terkenal sama proyek Busway, monorail dan subwaynya gubernur DKI) tapi sampai saat ini belum terwujud. Jakarta yang hiper padat itu tidak punya gorong-gorong besar dimana Batman bisa lewat (malu ih sama Denpasar yang sudah punya gorong-gorong untuk limbah cairnya). Air mau lewat dimana kalau tidak diberi tempat? Ya di atasnya lah ya...

Tadi lihat di tayangan televisi dimana gubernur DKI (Pakde Sutiyoso) secara demonstratif menelepon Sudi Silalahi (sekretaris presiden?) untuk minta ijin membuka pintu air Manggarai. Lha kenapa musti minta ijin presiden sih? Berlebihan sekali! Karena luapan air dari Manggarai bisa membuat banjir istana presiden? Sok atuh...biarin presidennya ngerasain enaknya maen air di waktu banjir. Dan ternyata dijawab oleh Pak Presiden bahwa wewenang membuka pintu air adalah wewenang petugas lapangan dengan mempertimbangkan segala kemungkinan, tidak perlu minta ijin presiden. Nah lho....kalau gitu tidak perlu minta ijin gubernur juga dong? Kenapa pak gubernur yang repoooootttt???!! Pak...saya bilangin ni ye...kalau mau repot, ya repotlah sebelum banjir datang. Bak kata pepatah, sedia payung sebelum hujan, buat pak gubernur...sedia kanal sebelum banjir.

Foto-foto dari www.kompas.com

Friday, February 02, 2007

Pusing

Aku lagi pusing berat, entah apa sebabnya. Otak kurang oksigen? Banyak masalah? Banyak kerjaan? Softlens udah mengganggu? Tau ah! Aduh......aku beneran pusing berat nih sampe gak bisa mikir...

Singkong diragiin,
Tape deh ahhhhh.....

Kantor, pukul 14.50

Thursday, February 01, 2007

IBMC 2007: Mastering Innovation for Corporate Growth?

Tanggal 30-31 Januari yang lalu SBM Prasetiya Mulya menyelenggarakan 2nd IBMC (kalau gak salah sih singkatan dari Indonesian Business Management Conference) di Prasetiya Mulya. Hmmm...this is my first participation, itu pun kalau tidak ada informasi dari Pak Win aku gak tau ada event ini. Padahal menurut Mas Ndaru ini sudah tahun ketiga.

Pak Win dan rekannya adalah salah satu presenter dari 42 paper yang masuk dalam acara conference. The papers terbagi atas 4 bagian: Product Development, Organizations and Strategic Management, Operations, dan Financial Innovation. Aku sempat masuk ke tiga kelas, kecuali Financial Innovation.

Selain Pak Win, orang lain yang juga aku kenal ikut dalam acara ini adalah Mba Nuniek (one of ex-students) dan Mas Ndaru alias Ndrahu alias Hendro Prabowo yang gak ada hubungannya sama sekali dengan Hendro Prabowo yang terkenal itu. Heran, itu orang ada di mana-mana! Waktu konvensi di Bali tahun lalu aja, melihat nama Mas Ndaru di list para speaker membuat aku terkaget-kaget, apalagi di forum ini yang kayaknya jauh banget deh dari bau-bau psikologi. Bener aja, dia membawakan paper bertopik transpersonal psychology yang mungkin rada sulit dicerna orang awam itu. Kalau waktu di Bali dia bicara tentang transpersonal psychology masih banyak yang mudheng, karena pesertanya adalah orang psikologi.

Mba Nuniek membawakan papernya yang merupakan turunan dari Tugas Akhirnya tahun lalu.
Ehem...terus terang aku rada gak dengerin sih presentasinya, dengan beberapa alasan. Pertama, sudah pernah denger; kedua, Mba Nuniek yang presentasi kok aku yang capek ya? Hehehee...

Overall, aku rada kecewa dengan hasil conference-nya. Terkesan panitia tidak menyeleksi paper-paper yang masuk. Tapi ada yang menarik dari sesi ini. Di akhir acara ada penghargaan untuk "the best paper" yang gosipnya nih (kata Mas Ndaru) dapat IDR 15juta. Waaaa....bisa beli Lenovo plus LCD Projector kata Mas Ndaru. Penghargaan 'the best paper' ini bisa jadi motivator aku untuk ikut partisipasi tahun depan. Apalagi salah satu anggota dewan penilainya adalah Pak Andreas. Hahahaha....

Hari kedua adalah workshop on Innovation. Ada 4 fasilitator yang lebih tepat disebut "pengajar" saja karena kok ya, fungsinya bukan sebagai fasilitator? Mereka ngoceh di depan kelas dan partisipan lebih banyak diam-nya. I think this would be a hands-on experience, guys!!

Sesi pertama adalah tentang Inovasi, fasilitator cukup membangun interaksi dengan partisipan tapi sayangnya aku sudah tahu semua yang dibicarakan olehnya. Dari skala 1-10, dia dapat 7 deh.

Sesi kedua tentang etnografi dalam marketing. Lebih menarik karena etnografi masih termasuk bidang baru di dunia bisnis. Jadi masih ada sedikit pengetahuan yang nempel meskipun rada sulit untuk diterapkan terutama untuk produk-produk komoditi dan mass product lainnya. Dari skala 1-10, dia dapat 9.

Sesi ketiga tentang product development. Masya Allah...pengen cepat-cepat keluar dari kelas itu. Pengajarnya adalah seorang PhD, juga penanggung jawab sesi workshop ini. Tidak satupun yang nempel di kepalaku sekeluarnya dari kelas itu, karena apa yang disampaikan sebagian sudah pernah didengar, dan sebagian lagi yang harusnya pengetahuan baru malah tidak tersampaikan dengan baik. Ditambah lagi pengajarnya mirip banget Pak Hembang, terutama kepala plontosnya. Waaaaa....Dari skala 1-10, dia dapat 5.

Sesi keempat adalah tentang financial modeling on innovation. Sami mawon sesi ketiga, aku gak mudheng blas di sini. Terutama karena pengajarnya selalu menggunakan istilah-istilah finansial seolah-olah pesertanya semua ngerti keuangan. Yang membuat sesi ini menarik adalah pengajarnya cakep. Heheehhe....itu yang membuat aku tidak mau buru-buru pulang (gak bisa buru-buru pulang juga karena dia menahan semua sertifikat di tangannya). Ya sudah, tak jabanin sampai kapan dia ngajar, asal jangan sampai jam 6 aja. Soalnya masih harus ke kampus karena ada meeting jam 6 sore. Dari skala 1-10, cakepnya 9 deh, tapi materi 5.

Begitulah ringkasan dari keikutsertaan aku ke IBMC kali ini. Investasi IDR1,5jt kok ya ROI-nya cuman dapat IDR500ribu? Beruntunglah yang dapat "the best paper" karena mendulang untung di forum ini. Jarang-jarang lho ada conference yang ngasih uang untuk pesertanya...