Debby@Home

“I asked God for strength that I might achieve; I was made weak that I might humbly learn to obey. I asked for help that I might do greater things; I was given infirmity that I might do better things. I asked for all things that I might enjoy life; I was given life that I might enjoy all things. I got nothing that I asked for, but everything I hope for; almost despite myself, my unspoken prayers were answered. I among all men am truly blessed”

My Photo
Name:
Location: Depok, West Java, Indonesia

I am an ordinary woman with extraordinary interest in everything

Friday, January 14, 2005

Belajar dari Kibbutz

Terus terang, karena ide ‘kibbutz’ ini berasal dari bangsa Israel dan rada berbau komunis, saya agak takut untuk menulis tentangnya. Tapi kemudian, saya berpikir yang praktis2 saja, apa pun yang mengandung kebaikan, pantas untuk dipelajari . Tidak perlu sampai mengadopsi ideologinya. Maka saya pun memutuskan untuk menulis tentang kibbutz, untuk memberi inspirasi baik kepada rakyat Indonesia khususnya kaum muda Indonesia maupun kepada pengambil kebijakan di atas sana, bahwa ide permukiman yang dimiliki oleh Israel telah membantu melahirkan sebuah negara yang cukup kuat.

Kibbutz

Kibbutz (bahasa Ibrani untuk “permukiman”) adalah permukiman di luar kota yang cukup unik. Di dalam kibbutz terdapat sistem sosial ekonomi yang berdasarkan prinsip kepemilikan bersama pada property, kesamaan dan kerjasama dalam produksi, konsumsi dan pendidikan. Masyarakat yang tinggal di dalam kibbutz adalah masyarakat yang memang memilih untuk hidup dengan idealisasi “dari kita sesuai dengan kemampuan kita, untuk kita sesuai dengan kebutuhan kita”.

Kibbutzim (bentuk plural dari kibbutz) pertama dibangun 40 tahun sebelum berdirinya negara Israel (tahun 1948). Pendirinya adalah orang-orang Yahudi yang umumnya berasal dari Eropa Timur, yang datang tidak hanya untuk mengklaim kepemilikan mereka pada tanah yang dijanjikan, tetapi juga untuk bergaya hidup baru. Ketika itu situasi tidaklah mudah: lingkungan yang tidak ramah, tidak punya pengalaman pada pekerjaan fisik, kurangnya pengetahuan pada bidang agricultural, tanah yang tidak pernah terpakai selama berabad-abad, kekurangan air bersih dan ketiadaan dana. Di atas kesulitan-kesulitan tersebut, mereka berhasil membangun komunitas yang memegang peran sangat dominan dalam pembangunan negara mereka.

Saat ini ada 270 kibbutzim, dan setiap kibbutz terdiri atas 40 sampai 1000 orang. Total jumlah orang yang tinggal di kibbutz adalah 130.000 orang atau sekitar 2,5% dari total populasi negara.
Hampir semua kibbutzim dirancang mirip. Area permukiman terdiri dari rumah lengkap dengan tamannya, rumah anak-anak dan taman bermain untuk tiap kelompok bermain, dan fasilitas bersama seperti restoran, auditorium, perpustakaan, kolam renang, lapangan tenis, rumah sakit, laundry, toko dan lain-lain. Di luar area permukiman ada tempat untuk memelihara hewan-hewan seperti sapi, ayam, dan pabrik-pabrik. Pertanian, perikanan, dan bentuk-bentuk agrikultur lainnya juga terdapat di sekeliling kibbutz. Di dalam kibbutz, orang biasanya jalan kaki atau menggunakan kendaraan sepeda, dan kendaraan listrik disediakan untuk orang cacat dan kaum lansia.

Persoalan sehari-hari ditangani oleh komite terpilih, yang mengurusi permukiman, keuangan, perencanaan produksi, kesehatan dan budaya.

Bagi para pendirinya, menghidupkan kembali tanah nenek moyang yang diyakini mereka dijanjikan Tuhan kepada mereka, dan mengubah masyarakat menjadi petani merupakan sebuah ideologi, bukan lagi cara untuk mencari penghidupan. Maka, setelah bertahun-tahun, petani-petani di kibbutz telah membuat tanah itu subur dan menghasilkan.

Berdasarkan partisipasi sukarela dari para anggotanya, kibbutz merupakan sebuah komunitas dimana setiap anggotanya bertanggung jawab pada pemenuhan kebutuhan anggota lainnya. Inilah sebuah masyarakat yang berjuang agar setiap individu dapat mengembangkan potensi mereka sebaik-baiknya, sementara mereka dituntut untuk memenuhi kewajiban dan komitmen mereka untuk menyumbang pada kesejahteraan masyarakat.

Implementasi Permukiman Serupa di Indonesia

Kibbutz memang merupakan ideologi sebagian bangsa Israel yang menganut prinsip komunisme: kepemilikan bersama. Masyarakat yang berdiam di kibbutz adalah masyarakat yang memiliki kesamaan visi, yaitu demi kesejahteraan dan keadilan sosial yang merata di antara penghuni kibbutz. Tetapi ideologi sosial komunis ini tidak lantas berarti membuat penghuninya menjadi atheis, karena toh bangsa Israel adalah bangsa yang memiliki agama.

Kita pun bukanlah negara komunis, tetapi tatanan masyarakat kita berdasarkan prinsip kekeluargaan. Sistem kekerabatan yang kental di negara ini dapat dilihat dari reaksi orang Aceh pada isu pengangkatan anak-anak Aceh yang menjadi korban bencana tsunami. Mereka sangat tersinggung pada rencana pengangkatan anak Aceh, karena mereka merasa dengan cara itu anak-anak yang diangkat oleh orang lain selain orang Aceh akan tercabut dari akar budayanya. Mereka menginginkan anak2 itu tetap berada di Aceh, dan bersama-sama mereka membangun Aceh kembali.

Melihat hasil bencana yang memporak porandakan seluruh tatanan fisik Aceh, Aceh harus berbenah dari awal lagi. Termasuk dalam bidang permukiman. Pilihan bentuk permukiman yang tidak melupakan kepribadian awal bangsa Aceh dapat saja jatuh pada bentuk kibbutz, yang sedikit banyak serupa dengan permukiman danchi di Jepang.

Mumpung pemerintah masih merasakan sulitnya menormalkan kembali Aceh, dan adanya tuntutan untuk menyosialisasikan bagaimana rancangan kasar rekonstruksi Banda Aceh, Meulaboh, dan sejumlah tempat lain di Aceh yang hancur akibat bencana tsunami itu. Agar masyarakat di pengungsian mendapatkan gambaran yang jelas mengenai apa yang akan mereka dapatkan dari rekonstruksi tersebut.

Pemerintah sudah mempunyai rencana untuk menghijaukan kembali kawasan pesisir Aceh dengan hutan bakau, maka pasti pengaturan kembali penggunaan tanah di Aceh akan berdampak pada pengungsi yang semula menempati tanah di pinggiran pantai itu. Land reform tampaknya tidak dapat dihindari. Dan untungnya, mereka yang tinggal di pengungsian setuju saja dengan rencana tersebut karena trauma tinggal di tempat asal. Pesan dari masyarakat pengungsian sudah jelas, agar pemerintah segera memutuskan bentuk pembangunan yang tepat di Aceh.

Maka disinilah tata ruang permukiman 'kibbutz' dapat ditiru! Selanjutnya....terserah pemerintah.

Monday, January 03, 2005

TuHaN…PuLiHkaN neGeRi KaMi

Bencana alam berupa gelombang tsunami yang melanda Aceh dan Sumatra Utara pada 26 Desember 2004 yang lalu telah memaksa bangsa ini untuk mempertanyakan kembali hubungannya dengan Tuhan. Betapa Dia telah menunjukkan bahwa jika Dia menghendaki, tiada siapa boleh menghalangi. Betapa besar kuasaNya, sehingga seujung jariNya yang dihempaskan di ujung Aceh dapat menyebabkan kerusakan yang hebat dengan jumlah korban yang luar biasa besar.

Bencana ini serta merta telah melahirkan kreatifitas spontan dari beberapa seniman dalam mengungkapkan penderitaan yang dirasakan oleh saudara-saudara kami di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara. Rasa simpati dan empati juga dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia yang tidak terkena bencana, negara tetangga bahkan negara-negara nun jauh di sana, sampai-sampai­ ada selentingan berita mengenai peninjauan ulang utang luar negeri Indonesia.Bencana tsunami tersebut kononnya merupakan bencana terbesar kedua yang pernah ada di bumi ini, sehingga mengejutkan seluruh dunia dan membuat mereka menoleh pada Aceh dan sekitarnya. Dengan cara yang tidak lazim, Indonesia dikenal oleh dunia. Bahkan negara kontroversial yang paling tidak populer di mata bangsa Indonesia seperti Amerika Serikat pun tidak ketinggalan membantu mengurangi penderitaan korban tsunami. Terlepas dari motivasi di balik bantuan tersebut, adalah suatu kewajiban moral bagi kami untuk berterima kasih atas simpati yang dilayangkan untuk Aceh.

Dengan segala keterbatasan kami menggugat: apakah dosa kami, ya Tuhan…mengapa Engkau memberikan ujian berat ini kepada kami? Apakah karena kami tidak mampu membaca tanda-tanda yang diberikan alam kepada kami? Maafkan kami, atas kebodohan dan ketidakmampuan kami ya Allah. Tapi apakah boleh kami merasa bahwa kami ini bangsa yang Engkau cintai - sehingga Kau uji kami sedemikan rupa? Seperti Ayub yang Kau uji dengan mengambil seluruh kekayaan dan kebahagiaannya. Jika itu yang Engkau kehendaki ya Allah, terjadilah KehendakMu. Maka kami pun tersungkur di hadapanMu, sujud menyembah sambil berseru,

“….Tuhan…pulihkan bangsa kami,
kembalikan kami padaMu,
ampuni bangsa kami,
Tuhan…pulihkan negeri kami….”



Sunday, January 02, 2005

Aceh....oh Aceh....

Bencana alam berupa gempa dan gelombang tsunami di bumi Aceh dan Sumatra Utara yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 yang lalu betul-betul mengejutkan aku! Ketika pertama kali mendengar musibah tersebut di televisi pada hari Minggu pagi yang cerah, dimana disebutkan bencana tersebut terjadi di Banda Aceh dan Medan, hal pertama yang terpikir olehku adalah keluargaku: bapak, mama dan seorang adikku yang tinggal di sana. Maka buru-buru aku sms mereka, yang direply dengan segera oleh adikku: di sini cuman goyang sedikit.

Terima kasih ya Tuhan, keluargaku tidak apa-apa. Di televisi disebutkan korbannya masih seratus orang, sementara di Sri Lanka yang juga terkena tsunami, korban dikabarkan sampai 8000 orang. Bagaimana mungkin, gempa terjadi di Aceh, korban terbanyak malah di Sri Lanka??? Berita terbaru pagi tadi akhirnya mengungkapkan tidak kurang dari 80 ribu orang di Aceh dan Sumatra Utara menjadi korban tsunami, dan tidak kurang dari 125 ribu orang di seluruh dunia menjadi korbannya. Mayat-mayat masih bergelimpangan, sehingga masih akan menambah jumlah korban yang meninggal. Mengapa data itu tidak segera kita dapat? Apa yang terjadi di Indonesia? Mengapa bantuan internasional justru banyak diterima oleh negara-negara lain? Negaraku juga membutuhkannya...

-------------------------------
Pagi ini aku membaca sebuah narasi dari sebuah milis. Si empunya narasi berkhayal tentang seorang presiden brilian di tahun 2034, yang cepat tanggap terhadap bencana dan dampaknya. Baiklah aku kutip di sini karena aku sangat terkesan dengan cerita ini...semoga si empunya cerita (Pak Erwin) tidak keberatan dengan kelancanganku ini. Matur nuwun ya pak...atas ceritanya....

Reaksi Presiden RI Pasca Tsunami:
by Erwin Panggabean

Hey...!Ajuuudaaaaaaan!
Ya Pa!
Ada gempa dan Tsunami menimpa wilayah ujung barat Indonesi.Sangat Parah.Cepat sekarang juga kamu kepasar Glodok! Medan, Batam, Singapur.
Lho koq, bencananya di Sumatra kok malah kesana?
Disana,
Ada ribuan chainblock (hoist) atau takel dipasar glodok
Ada ribuan generator set (genset mini) dipasar glodok
Ada ribuan meter sling (tali kawat baja) dipasar glodok.
Ada ribuan mesin pemotong pipa.
Ada ribuan mesin las,
Ada ribuan filter air, dll, ini daftarnya!Beli dan kirimkan ketempat bencana. Cepaaat!
Mengangkut nya bagaimana Pa?
Aduh lambat sekali jalan fikiranmu,
Ada ratusan helicopter milik pemerintah dan swasta, kalo perlu pinjem & sewa ke negri tetangga, Kirim peralatan tersebut melalui udara. (1/2 hari harus sudah sampai).
(Makanya punya pabrik kapal terbang jangan didemo melulu dan jangan ditutup! Ini mah malah dijadiin pabrik panci penggorengan....Kamu bisa naik panci ke tempat bencana! Udah tau negara kita kan negri kepulauan, masih ga sadar juga!)

4 JAM SETELAH BENCANA,

Pak Presiden barang-barang telah sampai ditempat bencana.
Intruksikan....
Potong pipa-pipa jembatan yang rusak, las dan jadikan konstruksi segitiga.seperti teknik sederhana tukang penggali sumur bor, gantungkan chain blokdan angkat puing-puing berat.
Bersihkan puing-puing kecil.
Kumpulkan mayat-mayat korban agar bencana alam ini tidak bertambah dengan bencana penyakit.
Ikatkan chainblock pada pohon pohon dan tarik puing-puing berat lalubersihkan puing-puing kecil.
Kumpulkan mayat-mayat korban sebelum membusuk dan menjadi bencana penyakit.
Segera bungkus dan makamkan.
Hey kamu ahli medis, ambil sample DNA setiap korban dan simpan dalam topleskecil...untuk pendataan nanti. Beri label pada sampel,sesuai posisi penguburan, agar kelak keluarga mereka bisa berziarah kemakam keluarga mereka dengan tepat.
Hey mentri transportasi....Kirimkan montir-montir, Angkat puing-puing yang menimbun kendaraan yang masih layak pakai,
Betulkan mobil, dan jadikan alat angkut untuk mengangkut mayat. (sehari harus dapet 50 mobil)
Ada ratusan buldoser, escapator, beqoe mini dipabrik-pabrik seperti United traktor, Indotruck, Komatsu dll.Disasembly, (preteli) kirim melalui helikopter beserta mekaniknya,
Rakit ditempat bencana (4 jam harus selesai)Bersihkan jalan-jalan., supaya jalan segera lancar!Ada ratusan pabrik plastik,Kirim karung plastik tahan bocor jumbo bag,
Jejerkan 100 karung plastik jumbo bag tersebut isi air dan filter......3 jam sudah dapat air bersih.....
Ada puluhan pabrik textil,
Kirim untuk pembungkus mayat.
Hai pasukan Zeni tempur....ini lah pertempuran sesungguhnya
Ayo kerahkan tenagamu....untuk mebersihkan bencana ini....Ajudan, kemana mahasiswa....yang biasanya demo......! ayo bantu pasukanABRI...
Wah kayaknya ngga bisa tuh pa, mahasiswa kita terlalu banyak yang kuliah dijurusan Politiknya.Jadi kalo disuruh masalah teknik begini mereka kayaknya kurang bisa diandalkan, paling bisa turun ke jalan untuk minta sumbangan.....
Aduh....kenapa negara ini malahan banyakan calon politikusnya di banding insinyurnya sih....emangnya mau jadi apa negara ini.sekarang kan jaman industri dan teknologi.....apakah pemuda kita pada kurang gizi jadi ga mau belajar iptek.
Hey ajudan bilang kementri kebudayaan dan pendidikan untuk merevisi program pendidikan, seusai bencana ini.
Ajudan, kemana mentri IPTEK? masa skala pencatat kita jauh banget bedanya dengan data diluar negri? ngga dikalibrasi apa?malu saya! Mesin itu kan cuma kaya komputer yang dikasih jarum.... komponen listrik dan elektroniknya banyak dipasar glodok....masa ngga bisa bikin sih?
Hai Pemberontak Separatis! Turun kamu dari gunung! Bantu saudara-saudaramu!
Pa Presiden.....Darimana Duitnya?
Biayanya?
Potong gaji saya, juga seluruh karyawan yang ada di Indonesia sebesar 5.000 rupiah,
Termasuk gaji pegawai negri, anggota dewan dan mentri.
Tahun depan setiap orang wajib pajak, pajaknya dikurangi 5000 rupiah, untuk penggantian sumbangan mereka saat ini.Laporkan ini pada dinas pajak.Ada berapa menurut sensus?
Ada sekitar 60 juta orang pak!
Ada 60 juta pegawai negri, swasta, pengusaha, buruh, 60.000.000 x 5.000 = 300.000.000.000 rupiah. Cukuplah untuk sementara.....
Selanjutnya kita fikirkan lagi! Yang penting kita tolong saudara kita yang terkena bencana saat ini juga.
Kalo mereka protes?!
Katakan pada buruh-buruh itu...Ini keadaan darurat! Sadarkan mereka bahwa
Pabrik berdiri karena ada pembangunan negara ini. Kalo mereka tidak setuju suruh pergi dari Indonesia!
Hai Hakim Mahkamah tertinggi! Kamu jangan bengong aja! Sita harta kekayaan koruptor yang telah terbukti!Berikan pada Dep-Kes, Dan belikan makanan dan obat-obatan.Cepaaaaaaaat......!
Kalo diselewengkan?
Kalo ada yang menyelewengkan sumbangan walau hanya 1000 rupiah, dari sumbangan ini,
Catat dan audit yang benar,
Bulan depan kita adakan Hukum gantung massal bagi pera penyeleweng dana tersebut !
Catat itu dan siarkan ke media masa biar para pencatut ngeri!
Hey ajudan! Ngomong-ngomong pada kemana para anggota DPR & MPR, dan parapengamat politik...
Ngga tau kemana pa!
Huh! Mestinya mereka berkumpul dan sidang darurat, paling tidak mereka kan bisa membahas rencana-rencana untuk apa-apa yang bisa dilakukan pascabencana.
Ajudan, ngomong-ngomong....apakah tenda-tenda sudah dikirim.
Belum pa! eh sudah..... tapi sedikit dan bocor-bocor!
Lho kan ABRI mestinya punya banyak....
Ah bapak, lupa ya, kan budget mereka sedikit. Beli pesawat aja duitnya harus pake rempah-rempah
Itupun diprotes, dikorup juga lagi....
Ah kamu bisa saja, Duh....pusing! tahun 2034 aja begini susah.
Apalagi duluya!Sekarang juga! cepat segera bertindak. Jangan sampai mereka rusuh karena lapar dan putus asa, nanti malah anarkis!

Pagi- pagi di HARI KETIGA

Pa Presiden, semua sudah terkendali dan berjalan lancar!
Hmmm bagus....dan sangat cepat! Umumkan pada rakyat dan ucapkan terima kasih, bahwa berkat kerjasama seluruh rakyat, bencana besar ini cepat pulih..
Ajudan apakah kamu bawa data ada berapa daerah rawan sih di Indonesia?
Ada pa' seluruh barat Indonesia adalah rawan gempa, selatan juga sama,tengah juga, timur juga, gunung berapi juga ratusan....dan mulai ada yangbatuk-batuk, tadi malam malah ada longsor di Jawa tengah.
Aduh.....ono opo neng Negri ini rek...!
ternyata negri kita....sama rawannya dengan Jepang...
tapi koq orang-orangnya ngga pinter seperti orang jepang?
Pa...ada yang demo tuh di depan Istana.....
Ajudaaaaaaan.....saya pusing.!!! ngurusin bangsa ini.
Sabaaar Pa, jangan mengeluh....nanti diliput media masa lho...
Disinilah fungsi bapak sebagai presiden,
Harus tegar, sigap, cepat, cerdas,energik, imaginatif, inovatif.....
Sok tau kamu ajudan!
Maaf pa,
Tapi kamu benar....! saya senang kamu jadi ajudan saya, tidak salah saya mengangkatmu jadi ajudan saya,
Sekarang
Ayo ikut saya ke lapangan lagi untuk memimpin pertolongan!
Tapi disana juga banyak pemberontak lho pak !
Siapkan paspampres yang banyak dong!
Siap pak!

Demikian sekelumit rekaman perbincangan antara presiden Indonesia ke 12 dan ajudannya.Senin pagi, Jakarta 27 Desember, tahun 2034. Ditahun 2034,Peralatan yang diperlukan bila ada Tsunami sudah didata lengkap.Jadi, presiden cuma tinggal tereak aja, maka hanya dalam beberapa menit ajudan dengan cepat memforwad instruksi presiden keseluruh jajaran.Presiden tahun 2034 orangnya pinter mekanik, kontruksi, ekonomi, inovatif, futuristik, dll, yang milih juga pinter-pinter.Wah, Hebat dan serba cepat deh pokoknye!Karena presiden yang hebat adalah presiden yang sigap dan cerdas dikala"krisis"
Kalo sedang masa damai dan makmur....rakyat pada bisa and pinter mengatur diri-sendiri]Sebaiknya Rakyat dan Presiden Indonesia 2004 juga mencontohnya....