Debby@Home

“I asked God for strength that I might achieve; I was made weak that I might humbly learn to obey. I asked for help that I might do greater things; I was given infirmity that I might do better things. I asked for all things that I might enjoy life; I was given life that I might enjoy all things. I got nothing that I asked for, but everything I hope for; almost despite myself, my unspoken prayers were answered. I among all men am truly blessed”

My Photo
Name:
Location: Depok, West Java, Indonesia

I am an ordinary woman with extraordinary interest in everything

Friday, October 22, 2004

O God he's going!.....

Beberapa minggu belakangan ini adalah hari yang paling sibuk buat aku. Kantor baru menjadi kurang nyaman, pekerjaan numpuk karena limpahan tugas baru dari seorang teman yang mengalami burnout sehingga ia memutuskan untuk keluar dari kantor. Sangat disayangkan! Padahal cita2nya adalah menjadi seorang dosen, tapi harus kandas ketika akhirnya ia merasa tidak akan dapat berkarya dengan baik di bawah kepemimpinan seorang yang tidak dia harapkan untuk menjadi pemimpinnya. Hhhhhh....but life must go on.

Sebelum akhirnya ia memutuskan untuk keluar (yang notabene baru dilakukan kemarin), sebenarnya aku sudah terlalu banyak terlibat dalam pekerjaannya, yang membuat aku berada pada tingkat high tense, karena selain itu aku pun harus mengurusi tugasku sendiri yang tidak sedikit itu. Semua ini memaksa aku berpikir ulang tentang kondisiku sendiri. Benarkah aku lebih tough dibandingkan temanku? Benarkah aku bisa melewati semua ini lebih mulus daripada temanku itu? I don't know, I just need more energy now...

Thursday, October 07, 2004

Lupus

Apa pula ini? Serigala? bukan....Serial karangan Hilman? bukan juga....tapi sebuah penyakit!Mungkin aku yang lebih tau penyakit ini dibanding sebagian besar orang. Kemarin seorang teman telah membangkitkan ingatanku tentang ini, karena dia juga senasib sepenanggungan denganku: menderita lupus. Yang bikin aku takjub bukan karena dia sedang hamil dan karena kehamilannya penyakit ini terdeteksi, tapi karena 5 anggota keluarganya menderita penyakit yang sama, dan terdeteksi hampir bersamaan! Aku ingin bercerita sedikit tentang konsep ini dari sudut pandang seorang yang awam.

Lupus sebagai penyakit sudah aku ketahui sejak tahun 1996, sejak dokter dengan cukup simpatik dan bernuansa duka cita menyampaikan kepadaku bahwa aku sedang mengidap Lupus. Awalnya aku cukup santai menghadapinya meskipun aku harus menjalani biopsi untuk memastikan penyakit ini. Yang aku ingat ketika itu adalah betapa seramnya RSCM, dan betapa dinginnya berada di ruang operasi sambil menunggu eksekusi. Deg-degan sudah pasti, saking deg2annya sampai-sampai aku mengatur sang dokter kapan aku siap untuk dibiopsi. Kemudian hal lain yang aku ingat adalah betapa terkenalnya aku ketika aku mengambil hasil lab di sana. Baru saja aku mengatakan namaku, para petugas lab sudah langsung mengenali diagnosa penyakitku. Ya ampuuunnn...serem amat sih? Padahal awalnya hanya ruam-ruam di wajah, kepala dan sedikit di daerah punggung saja....Sesampai di dokterku, keadaan tidak lebih baik. Beliau kemudian meneruskan pemeriksaan lab di RS Cikini untuk memastikan lebih jauh mengenai penyakit ini.

Hasil lab Cikini akhirnya membuatku resmi berpenyakit Lupus. Karena sangat awam pada penyakit ini, aku sampai menangis siang dan malam meratapi nasib. Tiba-tiba aku jadi rajin mencari-cari informasi di internet mengenai ihwal penyakit ini. Rajin bertanya2 di milis yang aku ikutin (waktu itu milis 'apakabar' sangat ngetren di dunia cyber). Fortunately, aku mendapatkan simpati dan empati dari berbagai orang Indonesia di seluruh dunia. Ada dokter, orang awam, the one who had lupus also, a librarian, a writer, and so on and so on. I think I have to pay them a tribute for their concern over my illness. Perhatian mereka membuatku sedikit tenang...juga penuh pengetahuan. Bayangkan, pengetahuanku tentang lupus sedikit di atas dokter yang aku temui untuk treatment dua minggu sekali. Sampai-sampai aku menjadi tempat bertanya sang dokter, hehehehe....

Tapi sejak dulu sampai sekarang Lupus masih menjadi misteri dunia kedokteran. Bayangkan, tak seorangpun berani menetapkan apa sebenarnya penyebab lupus, dan apakah penderita lupus bisa sembuh. Aku hanya mendapatkan pencerahan di sekitar pencegahan agar tidak terkena lupus kembali. Aku dianjurkan untuk menghindari direct exposure matahari, mencegah makanan2 ekstrim, stres yang berlebihan dan lain2. Ancamannya adalah treatment ulang selama 2 tahun!! Waaaaa...tidaaaakkkkk.....sejak saat itu aku berusaha menjalani hidup sehat dan tidak neko-neko.

Sekarang lupus sudah jauh dari diriku (kata orang sih aku tetap menyandang gelar penderita lupus, hanya saja lupusku sedang inactive). Kesehatanku memang cukup terganggu jika aku terpapar sinar matahari terlalu banyak, tapi kemudian keadaan menjadi lebih baik kalau aku cukup istirahat. Semoga saja aku tetap sehat sampai aku dipanggilNya, karena lelah juga menjalani treatment selama 2 tahun tak henti2.

Friday, October 01, 2004

The reason behind the choice

Pemilu sudah cukup lama lewat, euphoria rakyat pemilih sudah mereda (itu kalau ada euphoria lho…), dan penghitungan suara sampai saat ini masih berlangsung (lama juga ya?). Aku memang bukan termasuk rakyat yang ikut ambil bagian dalam pemilu terakhir. Cukuplah sudah aku ikut pada pemilu kedua, di saat calon presiden masih ada 5 orang. Lagipula aku mengalami dilema dalam pemiliu kali ini 

Di kampus, hari Sabtu sebelum Pemilu berlangsung. Pada satu kesempatan makan siang bersama rekan-rekan, aku mengajukan sebuah permasalahan yang cukup mengganggu diriku pada salah seorang rekan yang kebetulan bidang minatnya psikologi politik. That is, aku tidak terlalu mengenal kedua kandidat presiden dan wakil presiden. Weleh…mengapa pula ini jadi masalah? Bukankah hampir seluruh rakyat Indonesia tidak terlalu mengenal kedua pasang kandidat itu? Tapi ya…aku teruskan dulu lah ya ceritanya.

Berdasarkan informasi yang aku dapat selama ini, keduanya sama saja. Ada kelebihan, banyak kelemahan.  Tapi aku harus memilih salah satu dari mereka, jika tidak ngapain juga aku capek2 datang ke TPS kalau suaraku tidak dihitung? Preferensiku adalah pada kandidat A, dengan disertai alasan a,b,c,d,e. Tapi kemudian, tetangga sebelah rumahku adalah orang yang paling aku sebelin, karena kesombongan mereka. Suatu hari dia memasang spanduk kandidat A besar-besar di depan rumahnya untuk menandakan dukungannya pada kandidat A. Wuih, tiba-tiba aku ingin memilih kandidat B! Begitulah akhirnya aku bertanya kepada ahlinya, kenapa kok alasan pemilihanku (kalau aku jadi memilih lho) bukan alasan yang rasional tapi sebaliknya: emosional. And he couldn’t explain it!!

Bayangkan kalau seluruh pemilih punya kecenderungan kayak aku, betapa ruginya kandidat A hanya karena seorang tetangga yang tidak simpatik??? Untunglah aku tidak jadi ikut Pemilu, jadi tidak merugikan kandidat A dan tidak pula menguntungkan kandidat B…..

Meskipun sering membaca atau mendengar jokes tentang ini, aku selalu tertawa ketika membaca lagi atau mendengar lagi.....huahahahahahahaha....ups...

Mistery Solved

Ada kejadian aneh di rumah sakit Perawatan Intensif (ICU) ini dimana para
pasien selalu meninggal di tempat tidur pada kamar yang sama dan selalu
pada Jumat pagi tanpa peduli umur, kelamin, kondisi kesehatan mereka ataupun
latar belakang kesehatan.

Hal ini sangat membingungkan para dokter dan beberapa bahkan berpikir
bahwa hal ini ada hubungannya dengan supranatural. Mengapa selalu pada hari
Jumat dan pada tempat tidur yang sama. Lalu para dokter memutuskan untuk
menuntaskan kasus ini dan menyelidiki penyebab dari beberapa kejadian
ini...

Begitu tiba hari Jumatnya, semua orang di rumah sakit tersebut dengan
tegang menunggu akankah kejadian buruk itu terulang kembali. Lalu terbaringlah
pasien baru rumah sakit itu Di sana. Beberapa dokter sudah memegang
tasbih, quran,bible bahkan sebagian lagi memegang salib kayu dan benda-benda
suci lainnya untuk menangkal iblis... Sementara sang pasien masih terbaring di
sana.

Seiring waktu berputar...... pukul 08:00.... 08:30.... tepat sebelum
Waktu keramat itu tiba ...... pintu kamar tersebut terbuka...............

Kemudian masuklah Tukimin...part timer cleaning service untuk hari
Jumat...

Ia langsung mencabut peralatan untuk nafas bantuan dari stop kontaknya
lalu menggantinya dengan vacuum cleaner dan mulai membersihkan ruangan....