Debby@Home

“I asked God for strength that I might achieve; I was made weak that I might humbly learn to obey. I asked for help that I might do greater things; I was given infirmity that I might do better things. I asked for all things that I might enjoy life; I was given life that I might enjoy all things. I got nothing that I asked for, but everything I hope for; almost despite myself, my unspoken prayers were answered. I among all men am truly blessed”

My Photo
Name:
Location: Depok, West Java, Indonesia

I am an ordinary woman with extraordinary interest in everything

Monday, January 29, 2007

The new PhD degree for a strong woman

Hari ini Mba Irma resmi menyandang gelar "amat terpelajar" alias doktor di depan namanya. Gelar tersebut direbut dari tim penguji setelah ia menjawab semua pertanyaan penguji dengan lugas, singkat dan kena banget! Untuk pertanyaan yang membutuhkan jawaban hipotetis, ditangkis dengan jawaban implisit "gak boleh mengajukan pertanyaan hipotetis karena saya hanya akan menyediakan jawaban yang pasti-pasti saja sesuai dengan apa yang saya teliti" Nah lho...lebih batak dia daripada gue!!

Mba Irma ini orang Jawa tulen yang sejak tahun 1979 merantau ke Medan, setelah menyelesaikan S1-nya di FPsi-UI. Sejak itulah ia menjadi seorang Indonesia yang sebenar-benarnya, karena bergaul dengan banyak etnis yang bermukim di Medan. Pergaulan dengan etnis Batak dan Melayu Medan membuahkan ketertarikan untuk meneliti kedua etnis ini, yang kemudian menjadi tesis S2-nya. Ketika membuat disertasi, ketertarikan pada psikologi indigenous yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi psikologi ulayat masih tetap menggebu-gebu, tetapi kali ini hanya meneliti etnis Batak Toba, dalam kaitan kesuksesan orang Batak Toba dengan need for affiliation, need for achievement and need for power yang terkandung dalam Dalihan Na Tolu-nya orang Batak. Disertasi Mba Irma ini yang membuat aku akhirnya memahami beberapa aspek positif dan negatif dari my original tribe from my mother side ini. Kasihan deh gw, taunya dari disertasi orang.

My point here is not the content of her dissertation, but her achievement as a single parent for her 4 children! She's very strong, like a Bataknese mother raising her children alone while the father is gone for good or lazily playing around with his friends. Her children's achievements at school were very amazing, making their mother even stronger to face reality.

Kisah sedih pernikahannya tidak membuat semangat berjuang Mba Irma turun. Pernikahan pertama dengan seorang pilot berakhir tragis bak pesawat Adam Air, karena sampai kini pesawat Cessna yang dipiloti oleh suaminya hilang. Pernikahan kedua pun tidak bernasib baik, karena harus bercerai karena satu dan lain hal.

Tidak nyangka sama sekali kalau ternyata Mba Irma sudah punya cucu! Alamaaak....kudunya sih aku manggil Mba Irma dengan sebutan "Ibu" kali ye. Tapi ya sudah, aku sudah terlanjur mengenal this strong woman dengan sebutan "Mbak" saja, yang sekarang barangkali sudah punya eligibility untuk menduduki jabatan Ketua Program Studi karena sudah bergelar Doktor. Despite the negative story about her, I always see her as a positive influence. Nice to have a good relationship with her, in friendship as well as at work. Already miss her, since she would be back to USU and continue her struggle there. Good luck for you, Mbak...

Sunday, January 28, 2007

Demam Berdarah Dengue, demam 7 hari lewat....

Kemarin aku baru diceritain secara detail oleh Andy tentang bagaimana Dewa bisa sampai meninggal. Dewa yang strong dan sehat itu akhirnya mengalah sama DBD yang tidak ditangani serius dari awal.

Dewa sebetulnya sudah pergi ke dokter pada hari Selasa, 16 Jan. Anehnya, meskipun Dewa tidak mengeluh sakit tenggorokan, oleh sang dokter divonis radang tenggorokan. Padahal batuk tidak, pilek pun tidak. Sampai akhirnya hari Sabtu, 20 Januari, Dewa sudah lemas tak berdaya dan dibawa ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih.

Sampai di sana barangkali para dokter pun tidak curiga pada demam berdarah, sehingga baru tes darah pada hari Minggunya. Setelah tes darah menunjukkan positif demam berdarah, Dewa sudah tak tertolong lagi. Trombosit darahnya turun sampai ke titik nadir. Senin dini hari sekitar pukul 4 Dewa meninggalkan kita semua. Dewa meninggalkan seorang istri, Heni, dan seorang anak laki-laki yang lucu banget, Nanda.

Betul kata Pak Henry, demam berdarah itu "demam 7 hari lewat". Artinya kalau dalam 7 hari demam gak ditangani dengan benar, pada hari ke-7 ya...bye-bye dunia fana. Pantesan aja waktu aku berobat hampir dua minggu yang lalu, dokternya sudah memikirkan kemungkinan demam berdarah. Dia sangat mewanti2 supaya aku minum yang banyak dan kalau sampai besoknya masih demam, periksa darah. Pinter nian dokterku....meskipun akhirnya aku tidak terbukti demam berdarah.

Hari Minggu, 28 Jan, kami teman2 lama Dewa datang untuk membantu persiapan tahlilan 7 hari-nya Dewa meninggal. Yang datang seperti biasa, yang itu-itu saja. Ada Bekti bossnya Dewa, Andy dan Eka, Aryo, Ino dan Ruli, Novi dan dua anak2nya yang rame banget, Rusnita dan Iman, Golda, Edo dan Wati. Berada di rumah Dewa sejak jam 3-an, kami betul-betul bikin rame rumahnya, sehingga seolah-olah seperti tidak ada yang meninggal di sana. Banyak sekali yang ingin cerita, apalagi aku yang punya banyak cerita baru. But like always, not about myself...

Lepas magrib, kita semua pamit pulang. Sambil menunggu taksi datang, aku bercengkerama dengan Nanda. Kasihan sekali Nanda, usianya baru 2,5 tahun dan dia belum ngerti kalau ayahnya sudah pergi. Bekti yang barangkali tampak belakang mirip ayahnya selalu dipanggil "ayah" oleh Nanda. Waktu Bekti mau periksa taksi di depan rumah, Nanda menangis sambil memanggil "ayah". Aduuuhhh....aku sampai pengen nangis melihatnya. Dengan susah payah Bekti pamit pulang sama Nanda.

Saat reuni-an usai, jam 7-an kami pun mulai berpulangan. Aku pulang bareng Golda dan Mogly, jadi tidak leluasa curhat ke Golda deh...hiks! Tapi aku janji akan call Golda afterwards dan tell her the full story un what I'm feeling right now toward someone. Tadi ceritanya tidak leluasa karena banyak gangguan. My God, I need someone to talk to...I miss him like crazy!

Tuesday, January 23, 2007

Selamat Jalan, Dewa....

Kemarin pagi, bangun tidur sekitar pukul 6.15 aku mendapatkan sebuah kabar yang sangat mengejutkan. Dua sms datang dari Bekti dan Andy, two of my ol' friends, yang mengabarkan meninggalnya rekan kami tercinta, Suardian Dewangga yang biasa dipanggil "Dewa" atau just "Wa" itu sekitar pukul 4 pagi.

Rasanya tidak percaya. Dewa yang sangat ceria dan sangat percaya diri itu menyerah pada penyakit demam berdarah. Kok bisa ya, Dewa yang kuat itu meninggal karena deman berdarah? Sejuta pertanyaan yang muncul di kepalaku, yang harus aku tanyakan kepada siapapun yang tahu kondisi Dewa. Tapi hari ini aku tidak bisa melayat Dewa karena seharian harus mengajar.

Sudah lama memang tidak get in touch sama Dewa. Terakhir aku dengar kabar dia sudah menikah, yang membuat lega perempuan-perempuan di angkatan kami yang belum menikah. Lho kok lega? Iya, lega karena itu berarti tidak ada lagi "ancaman" dari Dewa yang kalau lagi ada acara kumpul-kumpul pandangannya selalu mesum kalau melihat kami-kami yang belum menikah. Hehehe...we were not that scared, Wa...kami cuma jengkel pada diri sendiri yang banyak maunya.

But all in all, Dewa adalah orang baik, selalu ceria, tidak punya pikiran buruk tentang sesamanya, dan selalu ingin menghibur teman. Meskipun sekali-sekali suka dengar Dewa ngambek, tapi tidak terjadi gempa bumi kalo Dewa ngambek. Yang suka bikin bencana alam itu pasti dewa-dewa yang lain. Dan orang baik selalu lebih disayang Tuhan, sehingga Tuhan ingin memilikinya lebih cepat dibandingkan orang lain, contohnya saya ini.

Selamat jalan Dewa, kirim salam untuk Tuhan....

Tuesday, January 16, 2007

God, I don’t feel very well….

Setelah bertahun-tahun hidup sehat, Sabtu malam lalu setelah pernikahan adikku, aku drop sedrop-dropnya. Hehehe…what a beautiful English.

Diawali dengan makan malam sate kambing yang dibawa Aan entahdarimana, tiba-tiba aku merasa sakit di daerah pinggang. Kucoba tidur dengan rasa sakit itu. Gak bisa tidur, sakit di pinggang gak mau kompromi plus aku kedinginan. Ternyata suhu badanku naik. Diam-diam aku keluar kamar, duduk termenung lama di depan kamar.

Merasa iri dengan orang-orang yang bisa tidur tenang, kubuka kamar Aan. Di dalamnya Aan, Abet, dan Anton sedang tidur nyenyak. Huh...apa dia gak tau, kakaknya sakit karena sate kambing yang dibawanya. Mau gangguin Ison di kamar sebelah gak tega, kasihan dia baru menikah pasti kecapean. Lagipula ada Kang Wawan di kamar itu, kasihan nanti Kang Wawan segen sama aku. Lho?! Kok bukan Kris yang sekamar Ison??!!

Akhirnya aku memutuskan duduk dulu di tangga hotel. Tapi gak lama kemudian aku berubah pikiran, takut dikasih penampakan. Bayangkan, waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam! This is not my neighborhood. Well, which neighborhood would I willing to see extra-terrestrial thing?

Kembali ke kamar, aku iri melihat Butet tidur nyenyak. Tapi tak tahan kedinginan, aku matikan AC yang gila-gilaan dinginnya itu. Kalo lagi normal mah, temperatur segitu gak masalah, masalahnya hari ini badanku bermasalah. Sambil matiin AC aku menggumam,”Tet..aku matiin AC-nya ya...” Rasanya Butet pun menggumam entah apa...in her sleep kali.

Setelah itu aku kembali ke tempat tidurku...dan sampai pagi aku sukses gak tidur karena pinggang kampret ini. Mama baru datang setelah pulang gereja, karena laporan dari Ison yang bilang aku sakit perut. Gimana sih, pinggang sama perut kan beda?

Mama ngomel2 aja kerjaannya karena tidak diberitahu sejak semalam. Sampai-sampai diancam gak boleh ke Klewer. Hwaaaaa....tidaaakkkk.....akhirnya aku berdoa sekencang2nya supaya sakitnya ditunda dan aku bisa ke Klewer. Doaku terkabul. Menjelang siang suhu badanku turun (berkat Sanmol tentu saja), dan sakit pinggang hilang, pindah ke perut. Hehehe...Bodo ah, aku lebih bisa menahan sakit perut daripada sakit pinggang. Yang gak mau ilang-ilang itu pusingnya.

Akhirnya cepat2 aku mandi dan minta cepat2 pulang, sehingga cepat2 bisa ke Klewer sebelum efek obat penurun panasnya habis. Bener saja, sepulang dari Solo dan nganterin Butet ke Yogya, badanku mulai bermasalah lagi. Sanmol is my saviour. Berangkat dari Yogya hari Minggu sekitar jam 17.00 lewat selatan, kami tiba di Depok jam 06.00 hari Senin. Badanku sudah tidak bisa kompromi lagi. Demam turun naik, bergerak sedikit suhu badanku naik.

Ke dokter, diancam pasal penyakit demam berdarah atau verdag tifus. Masya Allah...gak ada penyakit yang lebih manusiawi kayak batuk pilek gitu? Dengan patuh aku ikutin kata-kata dokter, bedrest!! Jadi dua hari penuh, Senin dan Selasa aku tidak bangun2 dari tempat tidurku. Bahkan mau menulis di laptopku saja, maknyak udah nyap-nyap.

Hari Selasa beruntung jari-jariku sudah agak kuat mencet2 tombol HP, sehingga segala sms yang datang sejak 2 hari yang lalu mulai dibalas. Asli kemarin itu aku betul2 tidak mampu apa-apa bahkan untuk membaca! Senin kemarin ada sms dari Pak Andreas menanyakan dampak perombakan manajemen Pasca, aku ingin sekali membalas tapi tak kuaaattt...baru Selasa pagi aku balas. Bingung ’kali suhuku itu, kok baru dibalas 24 jam kemudian. Jangan-jangan beliau mengira aku konsolidasi dulu sama Pak Enoch untuk jawabannya.

Mudah-mudahan ramalan sang dokter tidak terjadi. Kalau sampai hari ini aku stay healthy, besok tidak perlu periksa darah untuk memastikan penyakit. Sore ini I feel a little bit healthy, hanya saja genderang di kepalaku tidak kunjung berhenti. What can I do? Harusnya jam 5 sore ada meeting Kondur, gak bisa ikutan deh. Kesel banget gue!! Tadi sms si Eka supaya ngabarin semua orang di Pasca jangan merindukan aku dulu sampai besok, eee…aku dituduh sakit karena pengen kawin. Whatever….

Monday, January 08, 2007

Mbandung deuiiii....

Dalam sebulan ini ada lebih dari 4 kali aku bolak-balik Depok - Bandung, udah kayak commuters aja. Bukan karena makin cinta sama Bandung, dari dulu mah gue dah cinte ma Bandung, cuman gak kesampean aja. Pasalnya adalah rencana adikku yang mo kawin dalam waktu dekat, dan kedatangan orang tua yang dah gak sabaran lagi pengen nikahin anaknya. Entah kenapa mereka lebih betah tinggal di Bandung daripada di Jakarta, jadi terpaksa harus nganterin bolak-balik deh.

Tadinya aku tidak berani bawa mobil sendirian ke Bandung, selalu minta dijemput. The other day I had to drive myself, dan aku nyasar boooo....ternyata kalau tidak sedang nyetir, mataku jelalatan ke mana-mana sampai-sampai tidak memperhatikan jalan. Sudah beberapa kali lewat Cipularang kok ya masih nyasar juga??? Dan bodohnya lagi nih, nyasar sampai keluar di gerbang tol Padalarang! My God, pantesan si Ali jengkelnya gak ketulungan. I'm bad at space.

Kemarin I drove myself again, dan tentu saja tidak nyasar lagi walaupun si Ali sudah worry too much aku bakalan nyasar lagi. Hah...gini-gini IQ ane masih tergolong superior! Lagian kemarin itu kan cuman salah belok aja, hehehe....

Hari ini mau balik ke Depok lagi sebelum rumors "Debby mau ciaow dari UI" berkembang. Besok ada meeting penting menyangkut hajat hidup orang banyak, dan besoknya lagi nguji TA mahasiswa. Lalu besoknya lagi ciaow ke Boyolali. Padat kan jadwal gue? Jadi ada excuse untuk semua jadwal pekerjaan yang molor-molor. Mohon maaf...btw awal tahun 2007 kok rasanya beban makin berat ya? Gimana akhir tahun 2007? Kiamat kali....

Saturday, January 06, 2007

Original Sin

Tadi malam aku nonton Original Sin lagi di tivi, yang starring Angelina Jolie dan Antonio Banderas itu lho...Eh kalo dipikir-pikir, Angelina Jolie gak ngapa-ngapain aja kok ya kelihatan kayak sumber sin ya? Hehehe...

Dulu pernah nonton film ini, sama siapa ya? Sama Zulu kali ya? Waktu itu sih komentarku cuman satu: KERENNN... Kali ini komentar KEREN sih masih, tapi kok ya ada yang mengganjal? Ini sih kisah Adam dan Hawa. Mungkin karena terlalu banyak baca Jurnal Perempuan, jadi rada ngeh kalo film ini merugikan perempuan. Ceila...

Dikisahkan Antonio Banderas yang hidupnya lurus-lurus saja, pria baik-baik sampai ia ketemu sama si Jolie yang somewhat prettier than the Julia he knew itu, turned to be a bad guy (at least according to him).

Aku lihat sisi baiknya aja deh. Kalau wanita bisa bikin pria baik jadi jahat, maka wanita pun bisa bikin pria jahat jadi baik. Begitu sajalah...

Friday, January 05, 2007

Flu again....

Hari ini aku kena flu lagi, sumbernya entah dari mana. Tiba-tiba tadi pagi bangun tidur hidungku sudah mampet. Pantesan tidurnya gak nyenyak, bentar-bentar bangun. Sejak kemarin sih sudah bersin-bersin, malas minum vitamin jadi flu beneran deh...hiks hiks.

Hari ini sebetulnya aku sudah bisa terbang ke Medan jam 18.00 karena itinerary dikirimkan kembali ke emailku oleh AirAsia. Kemarin juga mereka sudah nelpon aku untuk mengabarkan pesawatnya akan delay beberapa menit. Waaahhhh...rada tergoda juga sih untuk berangkat, apalagi tiket pesawat tidak bisa digantikan ke orang lain. Tapi karena aku sedang flu, dan biasanya kalo lagi flu jalan-jalan, alamat flu ini betah di badanku sampai aku punya waktu untuk istirahat total. Bagaimana bisa istirahat total di Medan??? Akhirnya dengan berat hati aku merelakan tiket pulang pergi Jkt – Medan seharga Rp 251.300,- itu. Hiks hiks....

Ban belakang si Timmy akhirnya diperiksa oleh ahli tambal ban tadi pagi, setelah beberapa hari rajin isi angin mulu gak kunjung diperiksa. Ternyata ada 4 paku gede-gede nemplok di ban itu. Masya Allah...siapa orang iseng nan jahat itu, gw sumpahin gak selamat deh kena paku juga.

Udah ah mau pulang dan tidur buat ngobatin flu ini. Baru tadi malam I got a proper sleep in my own bedroom. Zzzzz……

Wednesday, January 03, 2007

Cerita dalam dua tahun

Sudah seminggu ini aku tidak terhubung ke internet. Tersiksa rasanya...Tepat seminggu yang lalu (masih tahun 2006) link UI terganggu karena gempa di Taiwan. Bagaimana bisa? Hari Rabu yang lalu (tahun 2006), seusai meeting Pak Budi tiba-tiba mendatangiku dan bilang,”Debby, internet mati karena ada gempa di Taiwan”. Aku ketawa sajalah, karena hari-hari biasanya memang dia suka banget godain orang, terutama cewek manis kayak aku ini. Hihihihi...Tapi waktu buka internet, bener aja, di halaman login ada pesan begini: Link Internet UI mengalami gangguan akibat gempa bumi di Taiwan yang memutuskan FO uplink Internet Indonesia.

Ternyata Pak Budi gak bo’ong....tapi untungnya nih, masih buka website yang servernya ada di Indonesia meskipun lambannya minta ampuuuun. Aku buka detik.com dan ada berita Taiwan digoncang gempa 7,1 SR. Wah, kampung halamannya KC kena gempa...meskipun KC mengaku telah menghabiskan half of his adulthood in England, pastilah more or less dia kuatir dengan keluarga yang masih tinggal di Taiwan. Semoga tidak apa-apa deh.

Hari ini (tahun 2007) jaringan rasanya sudah normal kembali meskipun woro-woro di atas masih ada aja di halaman login UI. Mungkin saja sudah switch ke satelit. Nyang penting bisa nge-net lah...

Ngomong2 soal gempa dan sebagainya, kok akhir-akhir ini banyak sekali bencana alam ya? Tanah longsor di Sumatera, gempa di Taiwan, kecelakaan pesawat terbang Adam Air, kecelakaan kapal laut entah dimana yang korbannya lebih banyak lagi tapi beritanya tidak seheboh Adam Air, dan terakhir tadi aku nonton berita di TV angin puting beliung yang menyapu kawasan permandian Cimanggu, Ciwidey.

Rada kaget juga sih, tapi agak merasa beruntung karena badainya baru datang beberapa hari setelah kunjungan kami ke Cimanggu. Akhir tahun 2006 kami sekeluarga minus Ali pergi ke Ciwidey. Tadinya mau ke Ciater, tapi karena takut kejebak macet di jalan, kami mengubah arah ke Ciwidey. Sampai di sana sudah malam, sekitar pukul 19.30. Udaranya sangat dingin, dan air di kolam renang sudah tidak panas lagi. Banyak sekali orang di kolam itu, anak-anak, orang tua, ABG, bercampur jadi satu.

Yang nyebelin, banyak orang pacaran di kolam renang! Masya Allah...kalo pak ustad liat pasti geleng2 kepala. Bener2 deh...tidak peduli ada anak kecil di sekitarnya, anak-anak ABG itu membuat gerakan tidak senonoh dengan pasangannya! Pengen rasanya nendang mereka dari pinggir kolam renang (karena mereka kebanyakan minggir doang). Adik-adikku yang nyemplung ke kolam (Aan, Banco dan Rio) pun gak jauh beda, bukannya berenang tapi nyari cewek. Dapat pula! Hanya saja, Aan yang segen sama Rio karena pacaran dengan adiknya Rio (huahahahaha) menolak dengan hati-hati tawaran Banco untuk kenalan dengan cewek. Dan Banco pun bersyukur jalan-jalan sama keluarga karena kalo jalan sendirian bisa-bisa pulang bertiga. Hehehe....

Mungkin karena jadi tempat mesum, beberapa hari kemudian tempat wisata itu diterjang badai. Warung-warung makan rusak habis, dan aku bersyukur bencana itu tidak datang ketika aku dan keluarga sedang berwisata ke sana. Kalau sampai terjadi, si Ali jadi anak sebatang kara deh.