Debby@Home

“I asked God for strength that I might achieve; I was made weak that I might humbly learn to obey. I asked for help that I might do greater things; I was given infirmity that I might do better things. I asked for all things that I might enjoy life; I was given life that I might enjoy all things. I got nothing that I asked for, but everything I hope for; almost despite myself, my unspoken prayers were answered. I among all men am truly blessed”

My Photo
Name:
Location: Depok, West Java, Indonesia

I am an ordinary woman with extraordinary interest in everything

Sunday, September 06, 2009

Cicak!!!

Masih ingat lagu "Cicak-cicak di dinding..."? Akhir-akhir ini aku selalu teringat lagu ini setiap kali melihat cicak di rumahku. Hanya saja kali ini syairnya ganti jadi "cicak-cicak di lantai...diam-diam merayap". Betapa menggelikan...(dalam arti yang sebenarnya).

Komunitas cicak di rumahku punya kebiasaan merayap di lantai instead of dinding, entah kenapa. Berkali-kali kakiku menyentuh badan mereka yang dingin, dan mereka pun seperti tidak takut padaku. Mungkin karena tak pernah sekalipun aku membunuh mereka, meskipun ingin tapi tak pernah terlaksana (gak tega euy, binatang paling gede yang berani kubunuh cuma lalat, and sometimes ular dalam mimpi karena kalau lagi mimpi ketemu ular, aku bisa memerintahkan diriku menjadi wonder woman...hehehe pengkhayal sejati).

Berkali-kali aku beradu pandang dengan cicak. Ya Allah...kok ya beradu pandang sama cicak bisa berkali-kali gitu lho...bukannya sama cowok. Sialan betul tuh cicak. Matanya yang besar dan menonjol itu sedang mencari apa aku pun tak tahu. Ada semut di dekatnya dicuekin. Mungkin memang betul dia sedang waspada memandangku yang memelototinya dengan galak supaya dia cepat-cepat lari ke bawah kulkas (tempat pelarian favoritnya kalau sudah ketakutan melihat mata galakku).

Sebetulnya aku mau saja berteman dengan mereka, seperti berteman dengan ikan-ikan di kolam, atau dengan Mi'i si kucing besar nan galak tapi manjanya minta ampun. Tapi mereka adalah binatang berdarah dingin yang memiliki tampang tak ramah. Mengingatkanku pada Billy the Kid (halah...) atau mafioso Italia yang tak kenal ampun pada korbannya.

Ya sudahlah...cicak tetaplah cicak...biarlah mereka di sana asalkan tidak mengganggu aku. Aku tak mencintainya tapi juga tak membencinya. Mamaku bilang dia penting ada untuk melahap nyamuk supaya kita tak terkena penyakit-penyakit yang dibawa nyamuk. Aku hanya berharap, semoga cicak-cicak di rumahku cukup pintar untuk melaksanakan tugas mulianya itu, karena nyamuk di rumahku cukup banyak kali yeeee...

Catatanku kok ya gak penting amat ya?

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home