Bath-tub

Beberapa hari tidak pulang ke "home sweet home" Cimanggis, gue rada kaget melihat ada "bath-tub" di samping garasi. Bath-tub siapakah itu gerangan? Tanya punya tanya...ternyata itu hasil instruksi ibuku yang genius, dan itu bukan bath-tub melainkan kolam ikan! Kolam ikan kok seperti bath-tub??? 

Ibu yang harusnya datang ke sini hanya melancong saja, tapi kok ya seperti yang punya rumah itu, memang tidak pernah bisa diam. Beliau punya kecenderungan menyediakan segalanya di rumah supaya tidak perlu belanja lagi. Bayangkan, dulu waktu masih di Riau, ketika kita punya halaman rumah seluas lapangan bola, ibuku memelihara ayam banyaaaaaak sekali sehingga kita tidak perlu beli ayam dan telurnya. Ada juga pohon pisang, pohon kelapa, mangga, jambu, sayur-sayuran, dll. Hanya kolam ikan saja yang tidak ada. Beliau pergi ke pasar hanya kalau mau beli beras, ikan dan daging (untung beliau tidak punya ide menanam padi dan memelihara sapi!). Tapi kalau dipikir2 kembali, mungkin beliau bakal punya ide itu kalau tidak punya kegiatan lain. Tetapi karena ada kegiatan darma wanita, arisan, bisnis bersama tetangga dan sebagainya, maka usaha tanaman yang tidak perlu diurus, dan memelihara ayam yang sejahtera kalau tidak ditengok terus-terusan lah yang menjadi core businessnya kala itu.

Sekarang ketika beliau punya banyak waktu dan tidak punya kegiatan, maka ide yang aneh2pun muncul. Kolam ikan itu salah satunya, di samping berpot-pot bunga beraneka macam menghiasi teras rumah. Gue betul2 bingung...nanti kalau beliau sudah pulang ke Medan, siapa yang mengurus itu semua?? Bahkan anggrek hutan yang tidak perlu diurus pun bisa mati dengan sukses di tangan gue! Satu-satunya pohon kebanggaan gue yang bertahan hanyalah zodia, yang sebetulnya tidak perlu diurus juga hidup sih...

Back to "bath-tub", ternyata itu bukan kolam buat ikan sembarangan. Itu khusus untuk ikan2 yang boleh dimakan. Artinya, memelihara ikan mas koki atau arwana (eh arwana juga bisa dimakan ya?) menjadi tidak mungkin dilakukan di sana. Gue jadi ingat keinginan adik gue untuk menaruh satu bathtub di kamar mandi gue yang sedang direnovasi, dan gue menolak keras karena tidak terlalu suka berendam di bathtub (punya kecenderungan menenggelamkan diri soalnya). Sambil tertawa geli gue hanya bisa bilang ke adik gue, "Akhirnya lu punya bathtub yang lu idam-idamkan juga, kalau lu bosan mandi di kamar mandi, lu bisa mandi di mari, bersama ikan2nya mama" 

Oalah...mama...mama....