Selamat Jalan, Dewa....
Kemarin pagi, bangun tidur sekitar pukul 6.15 aku mendapatkan sebuah kabar yang sangat mengejutkan. Dua sms datang dari Bekti dan Andy, two of my ol' friends, yang mengabarkan meninggalnya rekan kami tercinta, Suardian Dewangga yang biasa dipanggil "Dewa" atau just "Wa" itu sekitar pukul 4 pagi.
Rasanya tidak percaya. Dewa yang sangat ceria dan sangat percaya diri itu menyerah pada penyakit demam berdarah. Kok bisa ya, Dewa yang kuat itu meninggal karena deman berdarah? Sejuta pertanyaan yang muncul di kepalaku, yang harus aku tanyakan kepada siapapun yang tahu kondisi Dewa. Tapi hari ini aku tidak bisa melayat Dewa karena seharian harus mengajar.
Sudah lama memang tidak get in touch sama Dewa. Terakhir aku dengar kabar dia sudah menikah, yang membuat lega perempuan-perempuan di angkatan kami yang belum menikah. Lho kok lega? Iya, lega karena itu berarti tidak ada lagi "ancaman" dari Dewa yang kalau lagi ada acara kumpul-kumpul pandangannya selalu mesum kalau melihat kami-kami yang belum menikah. Hehehe...we were not that scared, Wa...kami cuma jengkel pada diri sendiri yang banyak maunya.
But all in all, Dewa adalah orang baik, selalu ceria, tidak punya pikiran buruk tentang sesamanya, dan selalu ingin menghibur teman. Meskipun sekali-sekali suka dengar Dewa ngambek, tapi tidak terjadi gempa bumi kalo Dewa ngambek. Yang suka bikin bencana alam itu pasti dewa-dewa yang lain. Dan orang baik selalu lebih disayang Tuhan, sehingga Tuhan ingin memilikinya lebih cepat dibandingkan orang lain, contohnya saya ini.
Selamat jalan Dewa, kirim salam untuk Tuhan....
Kemarin pagi, bangun tidur sekitar pukul 6.15 aku mendapatkan sebuah kabar yang sangat mengejutkan. Dua sms datang dari Bekti dan Andy, two of my ol' friends, yang mengabarkan meninggalnya rekan kami tercinta, Suardian Dewangga yang biasa dipanggil "Dewa" atau just "Wa" itu sekitar pukul 4 pagi.
Rasanya tidak percaya. Dewa yang sangat ceria dan sangat percaya diri itu menyerah pada penyakit demam berdarah. Kok bisa ya, Dewa yang kuat itu meninggal karena deman berdarah? Sejuta pertanyaan yang muncul di kepalaku, yang harus aku tanyakan kepada siapapun yang tahu kondisi Dewa. Tapi hari ini aku tidak bisa melayat Dewa karena seharian harus mengajar.
Sudah lama memang tidak get in touch sama Dewa. Terakhir aku dengar kabar dia sudah menikah, yang membuat lega perempuan-perempuan di angkatan kami yang belum menikah. Lho kok lega? Iya, lega karena itu berarti tidak ada lagi "ancaman" dari Dewa yang kalau lagi ada acara kumpul-kumpul pandangannya selalu mesum kalau melihat kami-kami yang belum menikah. Hehehe...we were not that scared, Wa...kami cuma jengkel pada diri sendiri yang banyak maunya.
But all in all, Dewa adalah orang baik, selalu ceria, tidak punya pikiran buruk tentang sesamanya, dan selalu ingin menghibur teman. Meskipun sekali-sekali suka dengar Dewa ngambek, tapi tidak terjadi gempa bumi kalo Dewa ngambek. Yang suka bikin bencana alam itu pasti dewa-dewa yang lain. Dan orang baik selalu lebih disayang Tuhan, sehingga Tuhan ingin memilikinya lebih cepat dibandingkan orang lain, contohnya saya ini.
Selamat jalan Dewa, kirim salam untuk Tuhan....
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home