A Trip To Boyolali
Jumat, tgl 15 Dec aku bersama keluarga berangkat ke Boyolali, start from Bandung at 9.30 am. Agenda acaranya adalah sowan ke keluarga Kris, dan melamarnya untuk si Ali. Mamaku yang tidak berpengalaman ngelamar anak orang bertanya padaku ngapain aja di acara itu. Lha mana aku tauuuu...aku kan belum pernah dilamar orang. Hehehe...Sama-sama belum berpengalamanlah.
Kita berangkat lewat jalur selatan yang berkelok-kelok. Asyik juga sih, pemandangannya tidak terlalu membosankan seperti jalur pantura. Lagipula Kang Wawan the driver punya 'sense of driving' yang tinggi, enaklah caranya nyetir. Tidak seperti Ali yang kalo nyetir kayak maen Nintendo, mengerikan! Masih inget beberapa tahun yang lalu waktu nemenin dia pulang ke Bandung lewat Purwakarta, Masya Allah...gw hampir tinggal nama!
Di suatu titik di Purwakarta, mobilnya Mas Zardi yang waktu itu masih bagus hampir ditelan truk karena si Ali pengen nyalip truk di depannya, tetapi tidak melihat ada truk di jalur kanan melaju dengan kecepatan tinggi from out of nowhere. Sejenak baik truk maupun mobil kami berhenti dan bengong, dan pelan2 Ali jalan ke jalurnya yang benar. Sejak dari lokasi itu sampai Bandung mataku melotot terus, trying to be a good navigator.
Kembali ke jalur selatan, kami menikmati perjalanan dengan santai. Saking santainya, sampai Boyolali sudah jam 11 malam! Lebih dari 12 jam? Tapi tidak apa2lah. Yang penting selamat. Kami nginep di Hotel Merbabu whatever, yang lokasinya deket rumah Kris. Lumayan juga hotelnya, kecuali hot water yang absen di kamar mandinya, pelayanan lain cukup bagus. Terutama sarapan roti bakar yang jarang aku dapatkan bahkan di hotel bintang tiga kayak hotel Makara UI. Nafsu nih kalo inget Makara lagi, gak profesional banget deh!!
Sabtu siang acara di rumah Kris. Sebelum jam 11 Kris telepon, bilang supaya jam 11 teng sudah di tempat. Sampai di rumah Kris sudah banyak sekali orang! Lho katanya cuman keluarga, kok ini orang sekampung pada datang? Mamaku bingung setengah mati, karena gak nyangka akan menjadi begini acaranya. Jangankan mama, Kris aja bingung. Hehehe...tapi ya ora opo2, kan jadi banyak dapat restu. Sampai ada backdrop "Mohon Doa Restu" segala lagi.
Yang menarik dari acara itu adalah acara "menentukan tanggal dan tempat akad nikah". Baru kali ini aku ikut acara negosiasi antar keluarga seperti ini. Pernah sih diceritain sama teman2, kalo acara itu bakal alot, tapi kemarin baru ngalamin sendiri. Asyik juga. Dan sepertinya tidak sealot cerita teman2ku yang sampai pake acara ngotot-ngototan segala.
Yang akhirnya jadi kembali ke jalur yang benar adalah, pernikahan diadakan di tempat perempuan. Tadinya ada rencana menikah di Medan. Tadinya aku bingung setengah mati karena setahu aku menikah ya di tempat perempuan. Meskipun bingung, ada perasaan happy juga karena ada kemungkinan aku boleh nikah di Jakarta. Lha wong teman2 dan rekanan semuanya berada di Jakarta dan sekitarnya, masa aku akan menikah di tempat yang aku gak kenal blas orang2nya?
Kalo di acara lamaran ini, yang negosiasi adalah keluarga dan calon penganten, setelah ada kata sepakat untuk melangsungkan pernikahan di Boyolali (btw ini sebetulnya adalah permintaan ibuku sebelumnya, tapi adikku yang sok tau itu mementahkannya dengan alasan tidak mau menunda2 acara adat).
Keluarga ngotot diadakan awal Januari, calon manten ngotot diadakan awal ato akhir Jan. Gila juga kalo jadi tgl 2 Jan, 2 weeks ahead!!! This is a once in a lifetime event, folks. Kecuali kalo Kris ato Ison berencana ngikutin jejak Aa' Gym, jadi twice in a lifetime, fourth in a lifetime, nyam nyam....
Maka dengan alasan "hati belum siap", mereka ingin ngundurin waktu pernikahan. Si Ali yang narsis ingin diadakan tepat tgl lahirnya, 26 Jan. Tapi karena tgl 20 Jan sudah tanggal 1 Suro, dan orang Jawa pantang menikah di bulan Suro, ya kudu sebelum tgl 2o deh. Akhirnya ditetapkan hari Sabtu Kliwon, 13 Jan. Hiii....untung bukan Friday the 13th Kliwon, bisa2 dedemit ikutan pesta di sana.
Selesai acara lamaran, makan duren yang disediakan mamanya Kris. Kenyang makan duren, makan lagi!!! Bouuusssyeeetttt...sesampai di hotel langsung tergeletak lemes, sementara Ison dan Kris kudu kuliah pranikah dulu. Hihihihi...
Jumat, tgl 15 Dec aku bersama keluarga berangkat ke Boyolali, start from Bandung at 9.30 am. Agenda acaranya adalah sowan ke keluarga Kris, dan melamarnya untuk si Ali. Mamaku yang tidak berpengalaman ngelamar anak orang bertanya padaku ngapain aja di acara itu. Lha mana aku tauuuu...aku kan belum pernah dilamar orang. Hehehe...Sama-sama belum berpengalamanlah.
Kita berangkat lewat jalur selatan yang berkelok-kelok. Asyik juga sih, pemandangannya tidak terlalu membosankan seperti jalur pantura. Lagipula Kang Wawan the driver punya 'sense of driving' yang tinggi, enaklah caranya nyetir. Tidak seperti Ali yang kalo nyetir kayak maen Nintendo, mengerikan! Masih inget beberapa tahun yang lalu waktu nemenin dia pulang ke Bandung lewat Purwakarta, Masya Allah...gw hampir tinggal nama!
Di suatu titik di Purwakarta, mobilnya Mas Zardi yang waktu itu masih bagus hampir ditelan truk karena si Ali pengen nyalip truk di depannya, tetapi tidak melihat ada truk di jalur kanan melaju dengan kecepatan tinggi from out of nowhere. Sejenak baik truk maupun mobil kami berhenti dan bengong, dan pelan2 Ali jalan ke jalurnya yang benar. Sejak dari lokasi itu sampai Bandung mataku melotot terus, trying to be a good navigator.
Kembali ke jalur selatan, kami menikmati perjalanan dengan santai. Saking santainya, sampai Boyolali sudah jam 11 malam! Lebih dari 12 jam? Tapi tidak apa2lah. Yang penting selamat. Kami nginep di Hotel Merbabu whatever, yang lokasinya deket rumah Kris. Lumayan juga hotelnya, kecuali hot water yang absen di kamar mandinya, pelayanan lain cukup bagus. Terutama sarapan roti bakar yang jarang aku dapatkan bahkan di hotel bintang tiga kayak hotel Makara UI. Nafsu nih kalo inget Makara lagi, gak profesional banget deh!!
Sabtu siang acara di rumah Kris. Sebelum jam 11 Kris telepon, bilang supaya jam 11 teng sudah di tempat. Sampai di rumah Kris sudah banyak sekali orang! Lho katanya cuman keluarga, kok ini orang sekampung pada datang? Mamaku bingung setengah mati, karena gak nyangka akan menjadi begini acaranya. Jangankan mama, Kris aja bingung. Hehehe...tapi ya ora opo2, kan jadi banyak dapat restu. Sampai ada backdrop "Mohon Doa Restu" segala lagi.
Yang menarik dari acara itu adalah acara "menentukan tanggal dan tempat akad nikah". Baru kali ini aku ikut acara negosiasi antar keluarga seperti ini. Pernah sih diceritain sama teman2, kalo acara itu bakal alot, tapi kemarin baru ngalamin sendiri. Asyik juga. Dan sepertinya tidak sealot cerita teman2ku yang sampai pake acara ngotot-ngototan segala.
Yang akhirnya jadi kembali ke jalur yang benar adalah, pernikahan diadakan di tempat perempuan. Tadinya ada rencana menikah di Medan. Tadinya aku bingung setengah mati karena setahu aku menikah ya di tempat perempuan. Meskipun bingung, ada perasaan happy juga karena ada kemungkinan aku boleh nikah di Jakarta. Lha wong teman2 dan rekanan semuanya berada di Jakarta dan sekitarnya, masa aku akan menikah di tempat yang aku gak kenal blas orang2nya?
Kalo di acara lamaran ini, yang negosiasi adalah keluarga dan calon penganten, setelah ada kata sepakat untuk melangsungkan pernikahan di Boyolali (btw ini sebetulnya adalah permintaan ibuku sebelumnya, tapi adikku yang sok tau itu mementahkannya dengan alasan tidak mau menunda2 acara adat).
Keluarga ngotot diadakan awal Januari, calon manten ngotot diadakan awal ato akhir Jan. Gila juga kalo jadi tgl 2 Jan, 2 weeks ahead!!! This is a once in a lifetime event, folks. Kecuali kalo Kris ato Ison berencana ngikutin jejak Aa' Gym, jadi twice in a lifetime, fourth in a lifetime, nyam nyam....
Maka dengan alasan "hati belum siap", mereka ingin ngundurin waktu pernikahan. Si Ali yang narsis ingin diadakan tepat tgl lahirnya, 26 Jan. Tapi karena tgl 20 Jan sudah tanggal 1 Suro, dan orang Jawa pantang menikah di bulan Suro, ya kudu sebelum tgl 2o deh. Akhirnya ditetapkan hari Sabtu Kliwon, 13 Jan. Hiii....untung bukan Friday the 13th Kliwon, bisa2 dedemit ikutan pesta di sana.
Selesai acara lamaran, makan duren yang disediakan mamanya Kris. Kenyang makan duren, makan lagi!!! Bouuusssyeeetttt...sesampai di hotel langsung tergeletak lemes, sementara Ison dan Kris kudu kuliah pranikah dulu. Hihihihi...
To be continued..........
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home