Debby@Home

“I asked God for strength that I might achieve; I was made weak that I might humbly learn to obey. I asked for help that I might do greater things; I was given infirmity that I might do better things. I asked for all things that I might enjoy life; I was given life that I might enjoy all things. I got nothing that I asked for, but everything I hope for; almost despite myself, my unspoken prayers were answered. I among all men am truly blessed”

My Photo
Name:
Location: Depok, West Java, Indonesia

I am an ordinary woman with extraordinary interest in everything

Monday, July 31, 2006

Superman Returns!

Akhirnya setelah sekian lama punya keinginan nonton Superman Returns, kemarin kesampaian juga. Senangnya bukan kepalang...hehehe. Apalagi Superman-nya keren banget euy, bakalan termimpi-mimpi punya pacar Superman. Kayak apa rasanya ya? Mau pulang kampung tinggal panggil Superman, terbang gratis dalam sekejap sampe deh di Medan. Ah, bahagianya jadi Lois Lane.

Tapi lebih bahagia lagi jadi anaknya Superman, punya kekuatan kayak Superman, tapi cukup membumi karena ibunya orang bumi. Nah di "Superman Returns" ini, dikisahkan bahwa Superman meninggalkan bumi beserta isinya (tentunya juga Lois Lane tho?) selama 6 tahun. Katanya sih dia dalam pencarian sisa-sisa bangsanya di planet Kripton. Setelah pencarian tanpa hasil selama 6 tahun, dia kembali ke bumi, dan mendapati Lois Lane sudah berkeluarga dan punya seorang anak laki-laki.

Ditinggal kawin sama Lois Lane, patah hatilah dia. Padahal kenapa musti patah hati ya, kan banyak cewek cantik di bumi ini, bukan cuman Lois. Coba dia jalan-jalan ke Indonesia dan ketemu saya, waaahhh...takkan kulepas dia. Hehehe.

Kembali ke film Superman Returns, Superman akhirnya tahu he's not alone. Dia punya seorang anak laki-laki berusia kurang lebih 6 tahun, yang kira-kiranya punya kekuatan yang sama dengannya. Waaahhh bahagianyaaaa....gue senang karena pasti bakalan ada sekuel film Superman lagi, dengan Superboy sebagai tandingannya. Harus dong, masa sih Superman muda terus, dari sejak aku masih SD sampai sekarang. Superman pun musti menua, karena dia berada di bumi yang punya gaya gravitasi!

Gue kok ngelantur ya? Udah ah...mau pulang. Capek banget, bukan karena abis ngerjain banyak hal tapi karena mikirin banyak hal. Hehehe....

Wednesday, July 26, 2006

Procrastination and the many things to do

These days are my hectic days. Ujian TA/tesis, bimbingan, pekerjaan rutin, kuliah, seminar, kepanitiaan, dll bertumpuk jadi satu. Sekarang baru aku nyesel bukan kepalang, kenapa aku tidak rajin sejak lama, sehingga semua kerjaan tidak dilakukan at one time. Tapi apa boleh buat, kebiasaan lama sulit dihilangkan. Sampai mati-matian aku berusaha menghilangkannya, tapi dasar sudah dicap hedonis kampungan, aku tak kuasa menolak segala kesenangan dan membenci kesibukan. Peribahasa “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian” tidak ada dalam kamus hidupku. Dan didukung dengan nasib baik yang seringkali mampir, aku pun selalu bisa lolos dari lubang jarum yang unfortunately membuat aku tidak juga belajar dari kesalahan masa lalu.

Sometimes, di malam hari ketika aku lagi “on” (maksudnya kumat secara intelektual), dan “kecerdasan”ku mengalahkan kebodohanku, semua pekerjaan yang terlintas di kepala dapat aku lakukan dalam waktu singkat. Tapi jangan tanya hasilnya ya. Apapun yang dilakukan dengan terburu-buru, hasilnya pasti tidak seperti yang diharapkan. Kalau dipikir-pikir lebih jauh lagi, selama ini kecerdasan yang pas-pasan itulah yang menolongku keluar dari segala kesulitan. God bless my brain. Toall children, don’t do what Aunty Debby is doing , not nice!

But now, my brain yang tak seberapa ini tak mampu lagi menampung semuanya. Ketika terlalu banyak kesalahan dilakukan, emosi yang terpancing, persoalan ketidakadilan muncul di permukaan, tanggungjawab yang harus dipikul, I’m really tired cognitively. Aku hanya bisa berharap semoga aku mampu lolos dari lubang jarum (again?!) dan berubah menjadi orang yang lebih baik. Ah…klise!

Rumors

Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, akhir-akhir ini cukup sering gempa menghampiri Indonesia. Ketika gempa Pangandaran beberapa waktu yang lalu, Kusmayanto mengaku sebelumnya sudah dikirimkan sms dari BMG Jepang tentang peringatan adanya gempa. Tapi karena peringatan itu hanya dikirimkan lewat sms, Kusmayanto mengira itu hanya rumors belaka.

Ternyata peringatan itu benar adanya! Akhirnya terjadilah gempa yang menghabisi lebih dari 600 jiwa di wilayah pantai selatan pulau Jawa.

Sejak saat itu, selalu ada sms dan email berantai yang beredar di masyarakat Indonesia tentang peringatan gempa. Suatu malam aku mendapatkan sms dari seorang teman yang bunyinya gini: "Waspada gempa besar sekitar pukul 2 dinihari nanti, informasi dari Jepang, semoga tidak terjadi apa-apa". Wah, kalau gempanya pukul 2 dinihari ya, aku pasrahkan sajalah nyawaku ini ke tangan Yang Di Atas. Tak kuasa aku menahan diri untuk tidak tidur sampai jam 2 malam supaya bisa cepat--cepat dievakuasi ketika gempa datang. Puji syukur kepada Tuhan, gempa itu tidak jadi datang.

Lalu beberapa hari kemudian, ada lagi rumors gempa berkekuatan lebih dari 8 SR akan mengguncang Jakarta Selatan. Informasinya pun datang dari Jepang katanya. Ckckck...informasinya bener-bener datang dari Jepang, atau ada oportunis lain yang menggunakan kata sakti "Jepang" yang mendadak punya legitimasi meramalkan kedatangan gempa? Kalau cuman rumors, kasihan sekali Jepang dijadikan kambing hitam...

Wednesday, July 19, 2006

Gempa lagi??!!

Pukul 17.57 pm tadi, ketika sedang asyik bergosip dengan Ibu Mimi, tiba-tiba aku merasakan gempa. Saat itu sambil ngobrol aku lihat kepala Ibu Mimi bergoyang ke kiri dan ke kanan, tetapi yang bersangkutan tidak nyadar apa yang menyebabkan kepala bergoyang. Beberapa detik kemudian, serempak kami berteriak,"Gempaa..." Perasaan takjub seketika melanda penghuni lantai 2, tapi tak satupun dari kami berlari keluar. Kami hanya saling memandang dan "menikmati" getaran yang cukup kuat itu (yang ternyata "hanya" 6,2 SR tapi pusat gempa cukup dekat, di Selat Sunda).

Gempa tersebut cukup lama, tapi aku dengan santai menuju dispenser untuk mengambil air minum. Dispenser bergoyang cukup kuat, tetapi tidak ada perasaan takut. Entah mengapa. Mungkin kepasrahan yang membuat aku tidak takut, karena aku tahu Tuhan ada di dekatku, sehingga kalaupun harus terjadi sesuatu aku harus siap. Halah, kok aku mendadak jadi religius gini?

Aku bahkan sempat memberikan pelajaran singkat "segitiga kehidupan" kepada teman2 yang masih tinggal di lantai 2, ketika salah seorang rekan mengatakan kalau bangunan ini rubuh sebaiknya berlindung di bawah meja. Aku bilang, sebaiknya malah berlindung di samping meja, karena kalau atap bangunan rubuh, akan menimpa meja, dan ada ruang di samping meja yang tidak tertimpa reruntuhan. Pelajaran ini aku dapatkan dari milis2 seusai gempa Yogyakarta beberapa waktu yang lalu.

Akhir-akhir ini memang Indonesia sedang langganan gempa. Setelah gempa Yogya, tanggal 17 Juli kemarin terjadi gempa dan tsunami di Pangandaran, yang cukup banyak menelan korban jiwa, bahkan sampai ke pantai di Jawa Timur. Setelah itu selalu ada gempa susulan, dan yang terjadi hampir pukul 18.00 tadi adalah yang terbesar aku rasakan di Depok. Bagaimana rasanya berada di gedung tinggi di Jakarta ya?

Friday, July 14, 2006

"My youngest cousin's to be married!!"

Hwaaaaa....snif snif...sroooottttt....*hehehe bo'ong ding*

Tadi malam dalam perjalanan ke meeting APsyA di Omah Sendok, aku mendapat sms dari Adelina, my youngest cousin. Actually she's not the youngest cousin I have, but I always think of her as the youngest because we grew up together. Since then other cousins are my far cousins hehehe).

Sms berisi ucapan terima kasih karena aku sudah kasih oleh2 tas untuk dia, titip di Tante Delima. Lanjutannya, adalah kabar bahwa dia akan menikah pada tanggal 29 Desember 2006 di Jakarta. Waaaa...padahal rencana sebelumnya adalah bulan Mei 2007, kenapa jadi maju? Waaaa....my youngest cousin is getting married. We're 10 years apart and she's going to be a wife in less than 6 month!

Aku selalu menganggap Lina alias Adel alias Ade (nicknamenya banyak bener) seorang adik kecil despite of her premature attitude. Sejak remaja memang Lina selalu tampak lebih dewasa dari usia sebenarnya. Bahkan kalau mau jujur, chronologically aku lebih tua 10 tahun dari dia, tapi mentally, she's my age now. Atau aku yang sebetulnya masih berada di usia dia?

Yang membuat aku ingin ketawa adalah, sepertinya mamaku tidak mau kalah! Tadi pagi aku telpon mama, yang dengan semangat bilang Lina akan menikah Desember, dan mama akan ke Jakarta bareng sama dia. Mama bilang, sekalian mau lamaran ke orangtua pacarnya Alison, my younger brother. On the second thought, mama bilang supaya Alison menikahnya Desember saja. Aku bilang setuju saja, tapi ya terserah Alison dong, dia yang njalani. Mama bilang gak usah nunggu tahun depan, lamaran lalu langsung menikah saja di Jawa, kemudian acara adatnya di kampung kapan-kapan aja kalau ada waktu dan uang.

Takjub dengan idenya yang dianggap cemerlang itu, aku diminta untuk menghubungi Alison, dan minta Alison telepon mama so that mama bisa ngobrol sendiri tentang idenya itu. Yo wislah...begitu kira-kira. Kayaknya dalam tahun ini akan ada dua adikku yang akan melepas masa lajangnya. Aku turut bahagia, karena mereka semua bahagia. Aku harus mulai memikirkan dengan serius, pelangkah apa yang pantes buat aku? Hehehe

Thursday, July 13, 2006

"Long time no diary"

Pagi ini aku menerima comment dari Ibunya Sarah dan Jiha yang istrinya "Denzel Washington" pada account terakhirku di blog ini. Komen-nya singkat banget,"Ebb..eeb..where are you!!!!" tapi maknanya itu lho...daleeeeemmmm....ternyata Ibunya Sarah kangen sama aku, ihik!

Mazni telah membangunkan aku dari tidur panjangku. Lama juga aku tidak nulis di blog ini. Gak tau kenapa. Mungkin karena Piala Dunia, mungkin karena sibuk di tempat kerja, mungkin karena sibuk mikirin diri sendiri, mungkin karena anak-anak lagi liburan sekolah (lho apa hubungannya?).

Beberapa lama ini memang energiku terserap untuk beberapa hal, Piala Dunia salah satunya. Salah duanya adalah kedatangan Tanteku dan keponakannya (berarti masih sepupuku meskipun dia mungkin lebih cocok jadi anakku hehehe) yang membuat aku tidak bisa konsentrasi mengerjakan hal-hal lain. Let alone writing a diary.

Kedatangan mereka dari Medan sebetulnya membawa energi baru untukku: Energi liburan di luar rumah! Mereka membuat aku tersadar bahwa kalaupun selama ini aku punya waktu-waktu untuk libur, selalu aku pakai untuk tidur, tidak pernah untuk bersenang-senang. How many times aku telah menolak ajakan teman-temanku untuk sekedar ngobrol di cafe melepas kangen, dengan alasan banyak kerjaan di kantor? Walah...kemana masa mudaku beberapa tahun ini?

Tante Delima dan Annette akhirnya mampu mengajak aku ke Dufan, meskipun tadinya aku uogah berat ke sana, kebayang akan pusing karena kepanasan dan permainan yang tidak asyik untuk orang seusia aku. Oleh karena itu, sesampainya di Ancol, aku masih berusaha mengajak mereka menjauhi Dufan dan maen-maen di pantai saja. Tapi melihat wajah Annette yang penuh harap ingin bermain di Dufan, aku pun tidak tega. Akhirnya masuk ke Dufan juga.

Terakhir kali ke Dufan adalah waktu aku masih kuliah di S1. Bayangin, udah lebih dari 10 tahun yang lalu. Waktu itu aku naik jet coaster (halilintar) dan hasilnya mual-mual (bukan karena dihamili oleh halilintar!), kepalaku sakit karena terbentur pengaman badan, dan akupun kapok tidak mau naik jet coaster lagi. Waktu itu seingatku permainan kesukaanku adalah kora-kora (perahu ayun). Selain itu, nehi!

Waktu itu aku mencoba naik kora-kora lagi. Ternyata sudah tidak enak! Mungkin ini warning untukku, bahwa aku sudah tidak muda lagi. Kekekekeke....tapi Annette yang masih berumur 11 tahun pun ternyata mukanya pucat juga naik kora-kora. Huahahahaha...bagaimana kalau naik halilintaaarr....

Akhirnya kami sepakat untuk maen safe game, seperti Istana boneka, rumah jahil, air terjun niagara-gara, rumah ajaib, bianglala, dan arung jeram. Karena kita datangnya pada masa-masa liburan sekolah, ngantri di satu permainan bisa 1 jam lebih! Akhirnya Annette tidak sempat mencoba ontang-anting dan pontang-panting (apaan sih, bikin nama permainan kok gak kreatif banget?)

Anehnya, aku tidak pusing sama sekali selama berpanas-panas ngantri di setiap permainan. Padahal kakiku luar biasa pegel! Mungkin suplemen pagi hariku yang hanya berupa vitamin B kompleks dan obat jerawat (nah lho ternyata obat jerawat bisa buat ngilangin pusing!) sudah cukup mampu mengusir pusing. Penyakitku setelah menua ini adalah gampang sekali pusing kalau sudah nyetir lama dan berjemur di bawah panas matahari.

Mungkin ada semacam “place identity” dimana tempat ini mengingatkanku pada kemudaanku ketika bermain-main di tempat ini, yang membuat aku menjadi kuat dan lebih muda. Kalau begitu, aku akan sering-sering bermain ke Dufan ah…tapi sayangnya, aku tidak berani mencoba lagi wahana-wahana menyeramkan macam halilintar, poci-poci dan kicir-kicir (yang terakhir ini kayaknya lebih seram daripada halilintar, melihatnya saja aku sudah pusing dan mual. Gila, orang diputer-puter jungkir balik, kok gak pada throw up ya?).

Sayangnya Dufan buka sampai jam 8 malam doang. Setelah jam 8 semua orang diusir-usir, kasihan yang sudah ngantri setengah jalan, musti bubar jalan! Capek karena pegel sudah pasti, sampai di rumah sudah jam 10. Annette langsung tidur sementara aku musti mandi sampai masuk angin, karena itu syarat utama untuk bisa tidur nyenyak (bukan masuk anginnya, tapi mandinya).

Begitulah ceritaku hari ini, hanya syarat aja supaya mamanya Sarah tahu aku masih hidup, sehat, bahagia, dan sedikit gendut. Hiiiii……