Debby@Home

“I asked God for strength that I might achieve; I was made weak that I might humbly learn to obey. I asked for help that I might do greater things; I was given infirmity that I might do better things. I asked for all things that I might enjoy life; I was given life that I might enjoy all things. I got nothing that I asked for, but everything I hope for; almost despite myself, my unspoken prayers were answered. I among all men am truly blessed”

My Photo
Name:
Location: Depok, West Java, Indonesia

I am an ordinary woman with extraordinary interest in everything

Friday, July 14, 2006

"My youngest cousin's to be married!!"

Hwaaaaa....snif snif...sroooottttt....*hehehe bo'ong ding*

Tadi malam dalam perjalanan ke meeting APsyA di Omah Sendok, aku mendapat sms dari Adelina, my youngest cousin. Actually she's not the youngest cousin I have, but I always think of her as the youngest because we grew up together. Since then other cousins are my far cousins hehehe).

Sms berisi ucapan terima kasih karena aku sudah kasih oleh2 tas untuk dia, titip di Tante Delima. Lanjutannya, adalah kabar bahwa dia akan menikah pada tanggal 29 Desember 2006 di Jakarta. Waaaa...padahal rencana sebelumnya adalah bulan Mei 2007, kenapa jadi maju? Waaaa....my youngest cousin is getting married. We're 10 years apart and she's going to be a wife in less than 6 month!

Aku selalu menganggap Lina alias Adel alias Ade (nicknamenya banyak bener) seorang adik kecil despite of her premature attitude. Sejak remaja memang Lina selalu tampak lebih dewasa dari usia sebenarnya. Bahkan kalau mau jujur, chronologically aku lebih tua 10 tahun dari dia, tapi mentally, she's my age now. Atau aku yang sebetulnya masih berada di usia dia?

Yang membuat aku ingin ketawa adalah, sepertinya mamaku tidak mau kalah! Tadi pagi aku telpon mama, yang dengan semangat bilang Lina akan menikah Desember, dan mama akan ke Jakarta bareng sama dia. Mama bilang, sekalian mau lamaran ke orangtua pacarnya Alison, my younger brother. On the second thought, mama bilang supaya Alison menikahnya Desember saja. Aku bilang setuju saja, tapi ya terserah Alison dong, dia yang njalani. Mama bilang gak usah nunggu tahun depan, lamaran lalu langsung menikah saja di Jawa, kemudian acara adatnya di kampung kapan-kapan aja kalau ada waktu dan uang.

Takjub dengan idenya yang dianggap cemerlang itu, aku diminta untuk menghubungi Alison, dan minta Alison telepon mama so that mama bisa ngobrol sendiri tentang idenya itu. Yo wislah...begitu kira-kira. Kayaknya dalam tahun ini akan ada dua adikku yang akan melepas masa lajangnya. Aku turut bahagia, karena mereka semua bahagia. Aku harus mulai memikirkan dengan serius, pelangkah apa yang pantes buat aku? Hehehe

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home