Debby@Home

“I asked God for strength that I might achieve; I was made weak that I might humbly learn to obey. I asked for help that I might do greater things; I was given infirmity that I might do better things. I asked for all things that I might enjoy life; I was given life that I might enjoy all things. I got nothing that I asked for, but everything I hope for; almost despite myself, my unspoken prayers were answered. I among all men am truly blessed”

My Photo
Name:
Location: Depok, West Java, Indonesia

I am an ordinary woman with extraordinary interest in everything

Thursday, July 13, 2006

"Long time no diary"

Pagi ini aku menerima comment dari Ibunya Sarah dan Jiha yang istrinya "Denzel Washington" pada account terakhirku di blog ini. Komen-nya singkat banget,"Ebb..eeb..where are you!!!!" tapi maknanya itu lho...daleeeeemmmm....ternyata Ibunya Sarah kangen sama aku, ihik!

Mazni telah membangunkan aku dari tidur panjangku. Lama juga aku tidak nulis di blog ini. Gak tau kenapa. Mungkin karena Piala Dunia, mungkin karena sibuk di tempat kerja, mungkin karena sibuk mikirin diri sendiri, mungkin karena anak-anak lagi liburan sekolah (lho apa hubungannya?).

Beberapa lama ini memang energiku terserap untuk beberapa hal, Piala Dunia salah satunya. Salah duanya adalah kedatangan Tanteku dan keponakannya (berarti masih sepupuku meskipun dia mungkin lebih cocok jadi anakku hehehe) yang membuat aku tidak bisa konsentrasi mengerjakan hal-hal lain. Let alone writing a diary.

Kedatangan mereka dari Medan sebetulnya membawa energi baru untukku: Energi liburan di luar rumah! Mereka membuat aku tersadar bahwa kalaupun selama ini aku punya waktu-waktu untuk libur, selalu aku pakai untuk tidur, tidak pernah untuk bersenang-senang. How many times aku telah menolak ajakan teman-temanku untuk sekedar ngobrol di cafe melepas kangen, dengan alasan banyak kerjaan di kantor? Walah...kemana masa mudaku beberapa tahun ini?

Tante Delima dan Annette akhirnya mampu mengajak aku ke Dufan, meskipun tadinya aku uogah berat ke sana, kebayang akan pusing karena kepanasan dan permainan yang tidak asyik untuk orang seusia aku. Oleh karena itu, sesampainya di Ancol, aku masih berusaha mengajak mereka menjauhi Dufan dan maen-maen di pantai saja. Tapi melihat wajah Annette yang penuh harap ingin bermain di Dufan, aku pun tidak tega. Akhirnya masuk ke Dufan juga.

Terakhir kali ke Dufan adalah waktu aku masih kuliah di S1. Bayangin, udah lebih dari 10 tahun yang lalu. Waktu itu aku naik jet coaster (halilintar) dan hasilnya mual-mual (bukan karena dihamili oleh halilintar!), kepalaku sakit karena terbentur pengaman badan, dan akupun kapok tidak mau naik jet coaster lagi. Waktu itu seingatku permainan kesukaanku adalah kora-kora (perahu ayun). Selain itu, nehi!

Waktu itu aku mencoba naik kora-kora lagi. Ternyata sudah tidak enak! Mungkin ini warning untukku, bahwa aku sudah tidak muda lagi. Kekekekeke....tapi Annette yang masih berumur 11 tahun pun ternyata mukanya pucat juga naik kora-kora. Huahahahaha...bagaimana kalau naik halilintaaarr....

Akhirnya kami sepakat untuk maen safe game, seperti Istana boneka, rumah jahil, air terjun niagara-gara, rumah ajaib, bianglala, dan arung jeram. Karena kita datangnya pada masa-masa liburan sekolah, ngantri di satu permainan bisa 1 jam lebih! Akhirnya Annette tidak sempat mencoba ontang-anting dan pontang-panting (apaan sih, bikin nama permainan kok gak kreatif banget?)

Anehnya, aku tidak pusing sama sekali selama berpanas-panas ngantri di setiap permainan. Padahal kakiku luar biasa pegel! Mungkin suplemen pagi hariku yang hanya berupa vitamin B kompleks dan obat jerawat (nah lho ternyata obat jerawat bisa buat ngilangin pusing!) sudah cukup mampu mengusir pusing. Penyakitku setelah menua ini adalah gampang sekali pusing kalau sudah nyetir lama dan berjemur di bawah panas matahari.

Mungkin ada semacam “place identity” dimana tempat ini mengingatkanku pada kemudaanku ketika bermain-main di tempat ini, yang membuat aku menjadi kuat dan lebih muda. Kalau begitu, aku akan sering-sering bermain ke Dufan ah…tapi sayangnya, aku tidak berani mencoba lagi wahana-wahana menyeramkan macam halilintar, poci-poci dan kicir-kicir (yang terakhir ini kayaknya lebih seram daripada halilintar, melihatnya saja aku sudah pusing dan mual. Gila, orang diputer-puter jungkir balik, kok gak pada throw up ya?).

Sayangnya Dufan buka sampai jam 8 malam doang. Setelah jam 8 semua orang diusir-usir, kasihan yang sudah ngantri setengah jalan, musti bubar jalan! Capek karena pegel sudah pasti, sampai di rumah sudah jam 10. Annette langsung tidur sementara aku musti mandi sampai masuk angin, karena itu syarat utama untuk bisa tidur nyenyak (bukan masuk anginnya, tapi mandinya).

Begitulah ceritaku hari ini, hanya syarat aja supaya mamanya Sarah tahu aku masih hidup, sehat, bahagia, dan sedikit gendut. Hiiiii……

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home