Today’s activity
Hari ini ada meeting untuk konferensi pertama Asian Psychological Association (disingkat APsyA) yang akan diselenggarakan di Bali bulan Agustus besok. Meeting kali ini dilangsungkan di Taman Rasuna, apartemennya Dien, salah seorang mahasiswa Insos.
Janjian sama Ringking jam 10 di Gedung B, it turned out that I had to do homeworks first. Kelar urusan pekerjaan, tiba-tiba aku sakit perut. Waaaa…kok perut ini gak bisa kompromi? Ringking bilang nunggu di Gedung A, akan berangkat bareng Pak Ito. I said I was in toilet, and the news spreaded all of a sudden. Buru-buru aku berangkat ke gedung A, di sana sudah nunggu Alfin dan Pak Ito, yang sudah terinform dengan baik, thanks to Ringking!
Jalanan macet di mana-mana, kami memilih unusual roads. Ohya, Ringking was the driver, and she’s driving very well in Pak Ito’s matic Hyundai Trajet. Kata Alfin, Ringking magangnya di bis kuning selama 5 tahun. Sepanjang perjalanan kami mendengar rekaman The Professor’s Band dengan tembang lawasnya. Suara Pak Paulus Wirotama was good, Pak Usman juga, then yang lain-lain (terutama suaranya Winda mantan finalis Indonesian Idol, she’s very ok…I was wondering kenapa dia tidak menang di Indonesian Idol). Waktu tiba giliran Pak Ito menyanyi bersama Astrid, rasanya suara Pak Ito kedengaran malu-malu, behind Astrid’s voice. Ketika aku komentari, Alfin ketawa terbahak, dan berkata,”kata ‘malu’ dan ‘mas Ito’ kayaknya tidak cocok deh” Well…masa aku harus bilang, malu-maluin? Hehehe…
Pak Ito bilang proses mixing dan mastering rekaman tersebut dilakukan di Singapura. Di Indonesia belum ada yang jago membuat master rekaman dengan baik. Katanya lagi, kalau suara rada-rada fals, bisa dikoreksi. Hebat juga ya teknologi, tapi kan suaranya jadi tidak asli lagi…
Sampai di apartemennya Dien sudah jam 12 siang. Di sana sudah menunggu tim dari Untar, wakil dari XO (event organizer acara kita) dan Pak Luluk, serta Dien tentu saja. Pak Ito langsung memulai meeting tanpa pembukaan terlebih dahulu, betul-betul tidak menghabiskan banyak waktu.
The meeting lasted in 1 and a half hour, then we had lunch (Kentucky Fried Chicken! Urrrgghhh). Karena Pak Ito ada meeting lain di Depok, maka kita harus cepat-cepat pulang ke Depok. Jam 2-an sore kita pulang. Jalanan macet, orang-orang mau pergi entah kemana. Kayaknya mobil-mobil dari semua rumah tumpah-ruah di jalanan. Kami sampai di Depok sudah cukup sore, tapi masih sempat untuk meeting lagi kayaknya, karena Pak Ito harus pergi lagi ke Cempaka Putih jam 4 sore karena ada janji jam 5.30.
Hari ini ada meeting untuk konferensi pertama Asian Psychological Association (disingkat APsyA) yang akan diselenggarakan di Bali bulan Agustus besok. Meeting kali ini dilangsungkan di Taman Rasuna, apartemennya Dien, salah seorang mahasiswa Insos.
Janjian sama Ringking jam 10 di Gedung B, it turned out that I had to do homeworks first. Kelar urusan pekerjaan, tiba-tiba aku sakit perut. Waaaa…kok perut ini gak bisa kompromi? Ringking bilang nunggu di Gedung A, akan berangkat bareng Pak Ito. I said I was in toilet, and the news spreaded all of a sudden. Buru-buru aku berangkat ke gedung A, di sana sudah nunggu Alfin dan Pak Ito, yang sudah terinform dengan baik, thanks to Ringking!
Jalanan macet di mana-mana, kami memilih unusual roads. Ohya, Ringking was the driver, and she’s driving very well in Pak Ito’s matic Hyundai Trajet. Kata Alfin, Ringking magangnya di bis kuning selama 5 tahun. Sepanjang perjalanan kami mendengar rekaman The Professor’s Band dengan tembang lawasnya. Suara Pak Paulus Wirotama was good, Pak Usman juga, then yang lain-lain (terutama suaranya Winda mantan finalis Indonesian Idol, she’s very ok…I was wondering kenapa dia tidak menang di Indonesian Idol). Waktu tiba giliran Pak Ito menyanyi bersama Astrid, rasanya suara Pak Ito kedengaran malu-malu, behind Astrid’s voice. Ketika aku komentari, Alfin ketawa terbahak, dan berkata,”kata ‘malu’ dan ‘mas Ito’ kayaknya tidak cocok deh” Well…masa aku harus bilang, malu-maluin? Hehehe…
Pak Ito bilang proses mixing dan mastering rekaman tersebut dilakukan di Singapura. Di Indonesia belum ada yang jago membuat master rekaman dengan baik. Katanya lagi, kalau suara rada-rada fals, bisa dikoreksi. Hebat juga ya teknologi, tapi kan suaranya jadi tidak asli lagi…
Sampai di apartemennya Dien sudah jam 12 siang. Di sana sudah menunggu tim dari Untar, wakil dari XO (event organizer acara kita) dan Pak Luluk, serta Dien tentu saja. Pak Ito langsung memulai meeting tanpa pembukaan terlebih dahulu, betul-betul tidak menghabiskan banyak waktu.
The meeting lasted in 1 and a half hour, then we had lunch (Kentucky Fried Chicken! Urrrgghhh). Karena Pak Ito ada meeting lain di Depok, maka kita harus cepat-cepat pulang ke Depok. Jam 2-an sore kita pulang. Jalanan macet, orang-orang mau pergi entah kemana. Kayaknya mobil-mobil dari semua rumah tumpah-ruah di jalanan. Kami sampai di Depok sudah cukup sore, tapi masih sempat untuk meeting lagi kayaknya, karena Pak Ito harus pergi lagi ke Cempaka Putih jam 4 sore karena ada janji jam 5.30.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home