Genius inside me
Hari ini sedang menyibukkan diri fulfilling my curiosity on art. Then I found this remarkable website of Urgyen Sangharakshita, seorang pemeluk Buddha, tentang art. Sebelumnya sudah banyak informasi yang aku dengar dan baca tentang art, tapi itu tidak semata-mata membuatku ahli dalam bidang art…masih jauuuuhhhh. Tapi setidaknya, aku jadi tau ada 5 perguruan tinggi seni negeri di
Kembali ke Urgyen ini, dia punya sebuah website pencerahan tentang art, yang tentu saja tidak ilmiah sehingga agak sulit untuk mengutip kata-katanya untuk sebuah laporan ilmiah. But I enjoy the read, especially this one from Nabokov:
Being aware of being aware of being (daleeeemmmm – red). In other words, if I not only know that I am, but also know that I know it, then I belong to the human species. All the rest follows, the glorious thought, poetry, a vision of the universe. In that respect, the gap between ape and man is immeasurably greater than the one between amoeba and ape. The difference between an ape's memory and a human memory is the difference between an ampersand and the
Menurut si Urgyen, jenius itu adalah “guardian angel” seseorang, yang merepresentasikan kekuatan yang lebih tinggi dan melingkupi seorang manusia, memandu dan mengarahkannya dalam bertindak. Yang bertindak sebagai guardian angel sebetulnya adalah his own higher self, yang independen atau quasi-independen dari his ordinary self. Ketika kita minta perlindungan kepada yang lebih tinggi daripada kita (ini kata Urgyen ya, bukan kata aku), kita sebetulnya sedang invoking some higher power which seems outside us but which at the same time is really and trully our own highest self. Dan dari sanalah sebuah karya indah datang.
So…the genius is not out there….it’s inside us. Let’s celebrate this…I AM GENIUS!!! Moreover…Am I God? Good Lord…the more I’m involved in this project, the more ngelunjak I am as a human being *Kabur ah...*
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home