Jakarta memang untuk orang gila!
Dalam sejarah karirku sebagai supir, baru kemarin aku merasa anxious di jalanan. Selama ini aku take it for granted....that Jakarta is Jakarta as it is. Kalau mau jalan ke Jakarta, mental sudah dipersiapkan sebaik-baiknya, tentunya dengan bekal berupa makanan, minuman, lagu-laguan dan sebagainya yang bisa mengusir stres akibat kena macet di jalanan. Dan aku belajar, kalau nrimo saja...ya jadi tidak stres tentunya. Tapi kalau tidak terima, bisa-bisa jatuh pingsan sampai mati suri deh. Jakarta gitu loch....
Dimulai dari perjalanan setelah makan udang bakar madu di restoran danau salam ui, menuju kantor pusat IKAPI di Cikini. Pak supir pinjaman dari BP yang kayaknya ngerti banget jalanan, memilih jalan biasa saja, lewat Mampang bow! Sejak beroperasinya busway di Mampang, aku selalu menghindari jalanan yang pernah jadi rute favoritku itu. Tapi pak supir kelihatannya jago meramal keadaan jalan. Buktinya, jam 12.30 dari UI Depok, kami bisa sampai di Cikini jam 13.30. Cuman butuh waktu sejam. Meeting memang direncanakan jam 13.00, terlambat 1/2 jam buat orang Indonesia mah biasa ajalah...
Yang parah, Pak Ali dan Nia yang katanya sudah berangkat sejak jam 11.45, baru nyampe Cikini jam 14.15! Lha duluan gue...padahal tadinya aku pikir aku sudah yang paling telat. Pak Ali salah milih jalan, dia pilih lewat Sudirman. Salah besar atuh pak....Aku jadi ingat kejadian beberapa waktu yang lalu, aku memilih lewat Sudirman untuk pulang ke Depok. Karena acaranya kelar pukul 13.30, aku pikir bisa sampai di Depok sekitar 14.30 dan ikutan rapat. Lumayanlah....telat 30 menit dari jadwal rapat yang pukul 14.00. Tapi aku salah besar...Sudirman macet banget meskipun itu sudah siang. Luar biasa!!! Akhirnya aku sampai Depok jam 15.30. Karena merasa sudah sangat telat, aku langsung menuju rumah. Mendingan tidur deh....
Back to my yesterday, setelah rapat selesai, aku nebeng Pak Ali lewat mana pun dia. Pak Ali memilih lewat Pasar Minggu, alhamdulillah...kebetulan. Kepalaku sakiiiit sekali. Mungkin karena udang bakar madu, mungkin juga karena kepanasan. Kemungkinan besar sih karena kepanasan...karena memang dokter sudah vonis aku tidak cocok hidup di daerah khatulistiwa. Nantilah aku pikirkan, mungkin pindah ke New Zealand aja, berteman domba. Hehehe....Sampai di rumah sudah jam 17. Aku sudah tidak tahan lagi dengan pusing di kepalaku. Aku berusaha tidak mengkonsumsi obat sakit kepala karena harus nyetir malam ini. Akhirnya aku tertidur sampai jam 18.15.
Sebangunnya dari tidur lelap rasa pusing tidak hilang juga. Aku telepon oomku yang manja dan ingin dijemput, eeee ternyata masih di jalan. Katanya kejebak macet sepulang dari bandara mengantarkan temannya. Lalu aku mandi, packing barang, dan nyalain mobil. Karena tidak tahan dengan pusing yang tidak hilang juga, aku telan sebutir neuralgin. Lalu have a quick dinner, then I ciaow to Radio Dalam to pick my uncle up.
You know what, dari Depok sampai keluar pintu tol Pondok Indah jalanan lancar saja. Di pintu keluar tol...masya allahh...mobil tidak bergerak! Setelah 30 menit sabar menunggu, aku ambil inisiatif melanjutkan ke pintu tol berikutnya, di Kebayoran Lama. Di sana ya podho wae...wong kendaraan yang keluar di sana kan muntahan dari Pondok Indah. Hehehe...Jadiiiii....jam 19 dari Depok....aku sampai Radio Dalam sudah jam 21. Tiga jam boooo.....demi oom tercinta...Pada mau ke mana sih kendaraan-kendaraan itu??!!
Sampai di Radio Dalam aku minta sama si oom untuk istirahat dulu. Tapi karena mendadak ngantuk liat tempat tidur yang kosong dan menggoda, aku memutuskan untuk jalan saja karena si oom nggak mau nyetir!! Teganyaaa.....Akhirnya jam 22 kurang dikit kami jalan, dan instink-ku mengatakan aku harus lewat Blok M. Untung aku percaya instink, jadi ya tanpa hambatan yang berarti aku bisa sampai jalan tol dalam kota. Naaahhh....dari sana sampai Cikarang....butuh waktu lebih dari 2 jam. Jadilah aku naik darah...sampai-sampai mobil yang mo nyerobot jalanku (sebetulnya kita sama-sama mo nyerobot jalan yang sama sih) aku klakson sekuat-kuatnya (emangnya ada klakson yang lembut ya?). Si oom diam saja melihat kelakuanku, dan aku pun malas minta maaf. Hehehe....
Akhirnya....nyampe Bandung jam 2 lebih deh...baru bisa tidur jam 3 lewat. Kelewatan....Jakarta memang hanya untuk orang gila!!! Dirgahayu NKRI!
Jakarta, 17 Agustus 2007.
Dalam sejarah karirku sebagai supir, baru kemarin aku merasa anxious di jalanan. Selama ini aku take it for granted....that Jakarta is Jakarta as it is. Kalau mau jalan ke Jakarta, mental sudah dipersiapkan sebaik-baiknya, tentunya dengan bekal berupa makanan, minuman, lagu-laguan dan sebagainya yang bisa mengusir stres akibat kena macet di jalanan. Dan aku belajar, kalau nrimo saja...ya jadi tidak stres tentunya. Tapi kalau tidak terima, bisa-bisa jatuh pingsan sampai mati suri deh. Jakarta gitu loch....
Dimulai dari perjalanan setelah makan udang bakar madu di restoran danau salam ui, menuju kantor pusat IKAPI di Cikini. Pak supir pinjaman dari BP yang kayaknya ngerti banget jalanan, memilih jalan biasa saja, lewat Mampang bow! Sejak beroperasinya busway di Mampang, aku selalu menghindari jalanan yang pernah jadi rute favoritku itu. Tapi pak supir kelihatannya jago meramal keadaan jalan. Buktinya, jam 12.30 dari UI Depok, kami bisa sampai di Cikini jam 13.30. Cuman butuh waktu sejam. Meeting memang direncanakan jam 13.00, terlambat 1/2 jam buat orang Indonesia mah biasa ajalah...
Yang parah, Pak Ali dan Nia yang katanya sudah berangkat sejak jam 11.45, baru nyampe Cikini jam 14.15! Lha duluan gue...padahal tadinya aku pikir aku sudah yang paling telat. Pak Ali salah milih jalan, dia pilih lewat Sudirman. Salah besar atuh pak....Aku jadi ingat kejadian beberapa waktu yang lalu, aku memilih lewat Sudirman untuk pulang ke Depok. Karena acaranya kelar pukul 13.30, aku pikir bisa sampai di Depok sekitar 14.30 dan ikutan rapat. Lumayanlah....telat 30 menit dari jadwal rapat yang pukul 14.00. Tapi aku salah besar...Sudirman macet banget meskipun itu sudah siang. Luar biasa!!! Akhirnya aku sampai Depok jam 15.30. Karena merasa sudah sangat telat, aku langsung menuju rumah. Mendingan tidur deh....
Back to my yesterday, setelah rapat selesai, aku nebeng Pak Ali lewat mana pun dia. Pak Ali memilih lewat Pasar Minggu, alhamdulillah...kebetulan. Kepalaku sakiiiit sekali. Mungkin karena udang bakar madu, mungkin juga karena kepanasan. Kemungkinan besar sih karena kepanasan...karena memang dokter sudah vonis aku tidak cocok hidup di daerah khatulistiwa. Nantilah aku pikirkan, mungkin pindah ke New Zealand aja, berteman domba. Hehehe....Sampai di rumah sudah jam 17. Aku sudah tidak tahan lagi dengan pusing di kepalaku. Aku berusaha tidak mengkonsumsi obat sakit kepala karena harus nyetir malam ini. Akhirnya aku tertidur sampai jam 18.15.
Sebangunnya dari tidur lelap rasa pusing tidak hilang juga. Aku telepon oomku yang manja dan ingin dijemput, eeee ternyata masih di jalan. Katanya kejebak macet sepulang dari bandara mengantarkan temannya. Lalu aku mandi, packing barang, dan nyalain mobil. Karena tidak tahan dengan pusing yang tidak hilang juga, aku telan sebutir neuralgin. Lalu have a quick dinner, then I ciaow to Radio Dalam to pick my uncle up.
You know what, dari Depok sampai keluar pintu tol Pondok Indah jalanan lancar saja. Di pintu keluar tol...masya allahh...mobil tidak bergerak! Setelah 30 menit sabar menunggu, aku ambil inisiatif melanjutkan ke pintu tol berikutnya, di Kebayoran Lama. Di sana ya podho wae...wong kendaraan yang keluar di sana kan muntahan dari Pondok Indah. Hehehe...Jadiiiii....jam 19 dari Depok....aku sampai Radio Dalam sudah jam 21. Tiga jam boooo.....demi oom tercinta...Pada mau ke mana sih kendaraan-kendaraan itu??!!
Sampai di Radio Dalam aku minta sama si oom untuk istirahat dulu. Tapi karena mendadak ngantuk liat tempat tidur yang kosong dan menggoda, aku memutuskan untuk jalan saja karena si oom nggak mau nyetir!! Teganyaaa.....Akhirnya jam 22 kurang dikit kami jalan, dan instink-ku mengatakan aku harus lewat Blok M. Untung aku percaya instink, jadi ya tanpa hambatan yang berarti aku bisa sampai jalan tol dalam kota. Naaahhh....dari sana sampai Cikarang....butuh waktu lebih dari 2 jam. Jadilah aku naik darah...sampai-sampai mobil yang mo nyerobot jalanku (sebetulnya kita sama-sama mo nyerobot jalan yang sama sih) aku klakson sekuat-kuatnya (emangnya ada klakson yang lembut ya?). Si oom diam saja melihat kelakuanku, dan aku pun malas minta maaf. Hehehe....
Akhirnya....nyampe Bandung jam 2 lebih deh...baru bisa tidur jam 3 lewat. Kelewatan....Jakarta memang hanya untuk orang gila!!! Dirgahayu NKRI!
Jakarta, 17 Agustus 2007.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home