Debby@Home

“I asked God for strength that I might achieve; I was made weak that I might humbly learn to obey. I asked for help that I might do greater things; I was given infirmity that I might do better things. I asked for all things that I might enjoy life; I was given life that I might enjoy all things. I got nothing that I asked for, but everything I hope for; almost despite myself, my unspoken prayers were answered. I among all men am truly blessed”

My Photo
Name:
Location: Depok, West Java, Indonesia

I am an ordinary woman with extraordinary interest in everything

Thursday, August 30, 2007

Terjerembab di selokan!

Kemarin aku memenuhi undangan mengualiahi mahasiswa baru tentang "Everyone is a Leader" di Paramadina. Dengan percaya diri yang tinggi, aku masuk ke kawasan universitas yang didirikan oleh Cak Nur tersebut. Hmmmm...cukup kecil dan efisien, saking efisiennya sampai-sampai jalan masuk ke area parkir dijadikan jalan keluar juga.

Berhasil masuk ke area parkir dalam kampus tanpa menyenggol mobil-mobil yang sedang parkir paralel, lega banget deh...heran deh, sudah tau jalurnya kecil banget, masih ada saja yang nekat memarkir mobilnya di samping jalan masuk. Si Timmy sempet bingung waktu sampai di parkiran, batas parkirnya tidak jelas. Lha yang ada kok garis-garis malang melintang gak keruan? Ada satu mobil di tengah-tengah yang parkir mengarah keluar, Timmypun memutuskan untuk parkir sejajar dengan mobil tersebut. Haaa...berhasil! Bravo Timmy...:-)

Sekarang adalah bagian mencari panitia yang mengurusi acara pro training. Kutelepon panitia, dan bilang sudah berada dekat dengan mahasiswa baru yang sedang makan bareng di nampan besar. Kami pun saling mencari...karena sambil mencari...aku tidak melihat lagi jalanan yang aku lalui, tho? Kuseberangi lapangan (basket kali ya? Tapi kalo lapangan basket kok kecil?) dan menginjak penutup selokan di pinggir lapangan.

Aku tidak melihat sama sekali bahwa penutup selokan itu sudah tidak berfungsi sebagai pelindung agar orang tidak terjerembab di selokan! Yang aku tahu, ada penutup di selokan itu, dan biasanya sih...boleh diinjak. Karena penutup selokan itu sudah tidak ada penahannya lagi, maka terungkitlah dia dengan sukses. Saking kagetnya, aku melompat dan....mendarat dengan sukses di pinggir selokan. Karena jatuhnya tidak elegan, maka lututku jadi korban terparah...memar lebam-lebam, sementara tangan kananku tergores entah apa di 2 tempat. Sementara itu telapak tangan kiriku yang bertugas menahan berat badanku hanya sakit tapi tidak lecet. Ternyata beratku belum parah-parah amat. Hehehe...padahal udah susaaaah sekali dibawa jalan-jalan. Hhhhhhh....

Yang paling parah dari kejadian itu bukan luka-luka yang aku alami, tapi malunya itu lho....ditonton sekian ratus orang yang berada di depan aula. Hihihihi...panitia sampe minta maaf berulang-ulang, dan menawarkan alkohol pula! Lho kok alkohol? Ternyata alkohol untuk bersihin luka-lukaku...hihihihi. Tapi ya sudahlah, sudah kukuliahi mereka untuk menuntut universitas membenahi penutup selokan sialan itu. Gak cukup nguliahi anak-anak, kukuliahi juga Bu Ayu yang sedang berada di Sumedang untuk memperbaiki fasilitas umum itu. Ternyata sebelum aku, sudah banyak korban yang jatuh di sana. Ya ampyuuuunnnn...kalau kejadiannya di UI sudah nyap-nyap gak keruan deh aku. Heheehhe...Tapi tidak apa-apa, jadi ada bahan untuk intro kepada mahasiswa baru, supaya suasana tidak tegang-tegang amat.

Ohya, ada kejadian lucu ketika kuliah. Ada mahasiswa yang parah banget, waktu ditanyain konsep leadershipnya Ki Hadjar Dewantara (Ing Ngarso Sungtulodo, Ing Madya Mangunkarso, Tut Wuri Handayani) kalo diterjemahin ke bahasa Indonesia jadi apa, dengan pede-nya dia jawab "Berbeda-beda tapi tetap satu juga". Hah.....kacau!

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home