Debby@Home

“I asked God for strength that I might achieve; I was made weak that I might humbly learn to obey. I asked for help that I might do greater things; I was given infirmity that I might do better things. I asked for all things that I might enjoy life; I was given life that I might enjoy all things. I got nothing that I asked for, but everything I hope for; almost despite myself, my unspoken prayers were answered. I among all men am truly blessed”

My Photo
Name:
Location: Depok, West Java, Indonesia

I am an ordinary woman with extraordinary interest in everything

Monday, May 19, 2008

ASEAN dan Myanmar

NARGIS cyclone yang melanda Myanmar awal bulan ini masih menyisakan (dan sisanya banyaaaak sekali) PR. The official sources have raised the estimate of deaths from about 43,000 to 78,000 not including 66,000 reported as missing. Barangkali the total dead and missing bisa lebih dari 200,000 orang.

Sebagai partisipan BABA Leaders Retreat, kami menyalurkan empati dan doa (dan tentunya sumbangan) bagi rakyat Myanmar lewat beberapa relief agencies yang reliable. Kyi Kyi (salah satu peserta BABA Leaders Retreat yang berasal dari Myanmar) pun berusaha membantu dengan membuka rekening bank-nya untuk menampung sumbangan dari kami, dan berusaha meng-update keadaan di negaranya lewat email dari kakak-kakaknya yang terlibat dalam kegiatan kemanusiaan tersebut (Kyi Kyi saat ini sedang berada di Manila untuk meneruskan studinya di bidang perdamaian).

Banyak pihak berpikir tidak banyak yang bisa dilakukan jika pemerintah Myanmar tidak bersedia membuka pintunya lebar-lebar bagi bantuan pihak asing. Padahal katanya, international aid sudah menunggu diberdayagunakan oleh rakyat Myanmar, dan bantuan tersebut idle gara-gara junta militer Myanmar menolaknya. Uuughhhh....yang bego itu siapa sih?

Selama krisis aftermath ini, belum sekalipun aku mendengarkan langkah-langkah ASEAN dalam menangani krisi. Mungkin aku kurang gaul, jarang baca koran, kalau nonton televisi yang dilihat cuman gosip artis doang. Myanmar kan salah satu anggota ASEAN, kenapa tidak dimanfaatkan? Apakah mereka akan menolak jika bantuan itu datang dari ASEAN? Apakah sembilan negara ASEAN lainnya gak bisa "speak-speak" ke foreign minister-nya Myanmar to guarantee them that ASEAN would not harm their regime? (for the time being).

Dari Raja from IRC Singapore aku mendapatkan kabar hari ini para foreign minister dari negara-negara ASEAN berkumpul di Singapura. Salah satu agendanya adalah membahas tindakan ASEAN pada kasus Myanmar. Mudah-mudahan Surin bisa membujuk para leaders of ASEAN ini supaya seperti yang dikatakan oleh Raja "they will wake up from the comfort zone of indecision in the soft seat of their power" Mudah-mudahan setelah hari ini, bantuan asing bisa mengalir lancar ke para korban bencana alam di dekat Yangon sana. Mudah-mudahan bantuan asing (terutama yang berasal dari negara-negara barat) dapat disalurkan lewat bantuan ASEAN yang (barangkali) masih lebih dipercaya oleh pemerintah Myanmar ketimbang negara-negara barat yang menurut mereka punya hidden agenda.

Whatever-lah...the people of Myanmar is much more important than to maintain power now. For ASEAN, ini barangkali waktu yang tepat untuk menunjukkan kepada dunia lain (bukan dunia lelembut) bahwa mereka pun dapat melakukan sesuatu within their power to rule out the unrule (apa sih? beginilah kalo yang gak ngerti politik coba-coba omong politik). Supaya seperti kata Raja, jangan sampeee deh negara-negara ASEAN menjadi pall-beares that will carry the coffin of ASEAN with the tombstone inscribed "ASEAN, 40 Years Old. RIP"

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home