Debby@Home

“I asked God for strength that I might achieve; I was made weak that I might humbly learn to obey. I asked for help that I might do greater things; I was given infirmity that I might do better things. I asked for all things that I might enjoy life; I was given life that I might enjoy all things. I got nothing that I asked for, but everything I hope for; almost despite myself, my unspoken prayers were answered. I among all men am truly blessed”

My Photo
Name:
Location: Depok, West Java, Indonesia

I am an ordinary woman with extraordinary interest in everything

Friday, May 02, 2008

Lessons Learned From Innovative Organizations

Hari ini ada sesi serius tentang innovativeness. Agar blog ini ada gunanya buat orang lain (dan gue sendiri yang agak malas merangkum pelajaran yang sudah pernah gue dapat), baiklah kita bahas sedikit tentang karakteristik perusahaan yang dianggap paling inovatif. Pak Robin Cook dkk yang meneliti sekitar 20 perusahaan yang dianggap paling inovatif di dunia (macam Dell Computer, GSD&M, Nortel, Manco Roberts Express, dan Cirque du Soleil). Menurut Oom Cook, perusahaan-perusahaan ini menampilkan delapan karakteristik yang sama:

  1. Shared values. Pada setiap perusahaan, semua karyawan mempraktikkan apa yang menjadi values perusahaan secara terus-menerus sampai membudaya. Values ini tidak sekadar nampang di dinding perusahaan seperti yang terjadi di banyak perusahaan di Indonesia.
  2. Penghargaan pada individu (kata lainnya adalah “memanusiakan manusia”). Pada perusahaan yang inovatif, setiap individu yang tentunya punya latar belakang dan nilai-nilai yang berbeda, boleh menampilkan ke-berbeda-annya (di samping core values dari perusahaan yang harus kudu mesti dipraktikkan oleh individu tersebut). Misalnya, perusahaan boleh mendisain sendiri meja kerjanya untuk membuatnya nyaman bekerja, atau melakukan hobinya di sela-sela pekerjaan. Seringkali ide dari hobi para karyawan ini menyumbang gagasan baru untuk produk yang inovatif.
  3. Budaya yang mendukung keterbukaan dan playfulness. Untuk melancarkan komunikasi pada setiap level di perusahaan, semua perusahaan yang inovatif itu menerapkan praktik open-book management. Pada semua perusahaan ini ada value random meetings dan interaksi terbuka. Untuk itu disediakan bermacam-macam fasilitas yang mendukung, macam “Leave-Me-Alone Room”, dan ruangan atau fasilitas lain untuk mendapatkan feedback dari karyawan/unit lain.
  4. Rayakan kemenangan! Mereka selalu merayakan setiap kemenangan yang terjadi (dan ini dilakukan secara konstan) untuk mendorong setiap karyawan berkinerja tinggi.
  5. Menghargai sejarah perusahaan. Dell computer selalu menyisipkan pelajaran sejarah pada masa orientasi karyawan baru (tentunya bukan dalam bentuk pelajaran sejarah di sekolahan…yang lebih kreatif lah…dan bikin semangat juga karena banyak gift-nya – siapa yang gak suka hadiah!). Perusahaan lain memampang foto dan artefak di dinding perusahaan yang berkenaan dengan sejarah perusahaan. Cirque du Soleil merancang gedungnya menggunakan bahan-bahan yang mengingatkan setiap orang bahwa perusahaan sirkus terkenal ini dulu asalnya adalah street performers.
  6. Menjaga komunikasi dengan konsumen. Roberts Express mengembangkan sebuah software yang digunakan pada call-centernya agar semua telepon masuk dari konsumen bisa langsung masuk ke penanggungjawabnya sehingga masalah konsumen dapat segera diatasi. Cirque du Soleil merancang gedungnya sedemikian rupa sehingga semua ruang kerja memiliki jendela internal yang bisa melihat ke area pelatihan dan gladi resik. Praktis semua orang di perusahaan, tidak peduli apa pekerjaan dan jabatan mereka, dapat melihat end-product perusahaan ini. Sterling Consulting menciptakan posisi “customer ombudsman” yang bertanggungjawab menggali feedback dan evaluasi kinerja perusahaan dari setiap klien setelah kerjasama/kontrak usai.
  7. Fokus pada tren, even those that do not seem to directly effect current businesses. American Greetings membuat “trend rooms” yang selalu berganti setiap dua atau tiga bulan sekali. Secara bergiliran setiap tim kerja di perusahaan wajib mengidentifikasikan bermacam-macam tren warna, motif, dan disain yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada produk mereka. Dell Computer tidak mengembangkan teknologi mereka sendiri, tetapi mereka terus-menerus memantau perkembangan di luar dan secara cepat menyesuaikannya dengan produksi, inventori dan system lainnya agar mereka selalu menjadi yang pertama memasarkan teknologi yang dikembangkan di tempat lain.
  8. Cross-functional teams. Hampir setiap perusahaan yang didaulat sebagai perusahaan yang paling inovatif menerapkan cross-functional teams. Contoh yang paling baik barangkali adalah Nortel Corporate Design Group. Setiap proyek yang dikembangkan di perusahaan ini adalah team-based. Tim kerjanya minimal terdiri dari perancang, insinyur, dan ahli pemasaran. Ada satu tim kerja yang juga mengikutsertakan karyawan bertitel S3 dalam ilmu perilaku. Dampak pendekatan ini pada pengembangan produk luar biasa!

Ke delapan karakteristik ini ditemukan pada perusahaan di industri yang berbeda (ada industri manufaktur, proses, dan jasa), dengan model bisnis dan struktur yang berbeda pula. Apakah dengan menerapkan kedelapan konsep ini perusahaan akan dijamin menjadi one of the “world class innovative firms”? Not necessarily… but they will take you a long way down that road!

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home