Kening berkerut di Goa? Please deeehhh.....
Sampai hari ini sudah 6 artikel yang harus aku baca sebelum pertemuan BABA di Goa pada hari Sabtu mendatang. Prof Rajaretnam (academic committee, penanggungjawab, dan direktur dari International Centre Goa) tidak bosan-bosannya mengirimkan 2-4 artikel dalam sehari dimulai dari kemarin. Sepertinya email itu tidak akan berhenti sampai hari Kamis, hari dimana sebagian dari peserta sudah mulai beranjak dari negeri masing-masing. Jadwal berangkatku hari Jum'at, jadi masih ada satu malam untuk bernafas lega. Apakah semua artikel ini akan terbaca? Mudah-mudahaaannn...only God knows. Hehehe....
Melihat final draft dari acara BABA ini, aku agak kecewa karena idolaku Arundhati Roy tidak jadi diundang sebagai resource person. Padahal tadinya saking semangatnya, buku The God of Small Things yang sudah kubaca beberapa tahun silam, kubaca ulang! Tapi tak apalah...mudah-mudahan bertemu Sharukh Khan (horeeee....aku sudah benar spelling his name).
Hari ini sudah 2 artikel berat kulahap habis, yang topiknya adalah human security. Perdebatan konsep human security ini cukup seru, dan tampaknya setelah aku katam 2 artikel tersebut, perdebatannya tidak juga selesai. Jadi sampai sekarang, konsep yang mumpuni itu apa? Apakah East dan West masih akan tetap bersikukuh dengan konsep masing-masing? (East memandang human security as the freedom from want, sedangkan West memandang human security as the freedom from fear).
Kalo dipikir-pikir, dua-duanya bener aja menurut saya...bagaimana Easteners yang notabene people of developing to underdeveloped countries bisa memikirkan freedom from fear kalau kebutuhan dasarnya pun belum terpenuhi? Ilmuwan kadang-kadang suka mendramatisir masalah. Operasionalisasi konsep itu kan tergantung pada situasi tho? Belajar postmodernisme dong dari Pak Achyar biar tahu filsafatnya...Meski demikian, marilah kita hargai usaha orang yang sudah memberikan kita bacaan berat nan panjang ini.
Hari ini ada bacaan lain dari Pak Mahathir Mohammad (masih idup juga bapak ini?) yang [berani-beraninya] bicara tentang globalization with common development. Belum dibaca sih...karena ada bacaan lain yang lebih menarik yang juga dikirimkan raja, yaitu tentang
How Asians and Africans tend to view globalization favorably dan Towards an Asian Centred Form of Development. Lho kenapa lebih menarik? Bukankah Pak Mahathir juga orang Asia yang sedang berusaha berbicara tentang globalisasi? Iya juga sih...tapi dua artikel lain dikarang oleh orang lain. Hehehehee....no point at all....
Sudah ah...sebelum aku tertekan dan nafsu makan drop, kusudahi dulu tulisan ini sampai di sini. Aku belum makan malam soalnya.
Melihat final draft dari acara BABA ini, aku agak kecewa karena idolaku Arundhati Roy tidak jadi diundang sebagai resource person. Padahal tadinya saking semangatnya, buku The God of Small Things yang sudah kubaca beberapa tahun silam, kubaca ulang! Tapi tak apalah...mudah-mudahan bertemu Sharukh Khan (horeeee....aku sudah benar spelling his name).
Hari ini sudah 2 artikel berat kulahap habis, yang topiknya adalah human security. Perdebatan konsep human security ini cukup seru, dan tampaknya setelah aku katam 2 artikel tersebut, perdebatannya tidak juga selesai. Jadi sampai sekarang, konsep yang mumpuni itu apa? Apakah East dan West masih akan tetap bersikukuh dengan konsep masing-masing? (East memandang human security as the freedom from want, sedangkan West memandang human security as the freedom from fear).
Kalo dipikir-pikir, dua-duanya bener aja menurut saya...bagaimana Easteners yang notabene people of developing to underdeveloped countries bisa memikirkan freedom from fear kalau kebutuhan dasarnya pun belum terpenuhi? Ilmuwan kadang-kadang suka mendramatisir masalah. Operasionalisasi konsep itu kan tergantung pada situasi tho? Belajar postmodernisme dong dari Pak Achyar biar tahu filsafatnya...Meski demikian, marilah kita hargai usaha orang yang sudah memberikan kita bacaan berat nan panjang ini.
Hari ini ada bacaan lain dari Pak Mahathir Mohammad (masih idup juga bapak ini?) yang [berani-beraninya] bicara tentang globalization with common development. Belum dibaca sih...karena ada bacaan lain yang lebih menarik yang juga dikirimkan raja, yaitu tentang
How Asians and Africans tend to view globalization favorably dan Towards an Asian Centred Form of Development. Lho kenapa lebih menarik? Bukankah Pak Mahathir juga orang Asia yang sedang berusaha berbicara tentang globalisasi? Iya juga sih...tapi dua artikel lain dikarang oleh orang lain. Hehehehee....no point at all....
Sudah ah...sebelum aku tertekan dan nafsu makan drop, kusudahi dulu tulisan ini sampai di sini. Aku belum makan malam soalnya.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home