Remembrance from the past experience
Hari ini aku dikasih deadline sama si mbak promo untuk mengirimkan semua materi-materi pelatihan di garuda. Sebetulnya deadlinenya tgl 5 kemarin, tapi garuda has mercy on si mbak, and si mbak gave some mercy on me, the real deadliner. jadi aku diberi waktu sampai besok pagi untuk mengirimkan semua materi pelatihan, dari modul, case study, games, sampai ke soal-soal pelatihan (heran nih, masih ada aja tes-tesan pake multiple choice untuk pelatihan). sampai siang ini dari tiga modul dan case study yang harus aku buat, tak satupun kelar. banyak sekali noises dari segala arah. bertubi-tubi. help.
KC on the other side, was pushing me very hard to push back mas aten yang kebanyakan mikir daripada nulisnya. Aku pusing jadinya. Really. Aten kebanyakan janji dan pekerjaan sampingan, plus (katanya) harus menyesuaikan dengan format si KC. Di satu pihak aku kasihan sama KC, di pihak lain aku kasihan sama Aten. Lalu siapa yang kasihan sama aku? Hiks!
Aku menemukan komunitas baru yang membuat semangatku tetap menyala: BABA retreat group. Pertemuan tak terlupakan di antara 20 peserta dari 13 negara, namely: aku & mas yuli (indonesia), alwin (filipina), mai & nook (thailand), tomoko & wataru (japan), bold (mongolia), xiang-xiang & li (china), toan (vietnam), tui (lao pdr), kyi kyi (myanmar), bikram & pay & manisha & bijen (india), swarabh (bangladesh), thero (cambodia) and han (south korea). See...I recall them all without even see their pictures!
Fantastic 4 dari Jepang yang menjadi fasilitator kami sudah berhasil membuat kami terikat secara emosional. Big applause for them, despite all the complaints regarding their unarticulated English. Sing penting, kita menjadi sangat dekat. Kata fasilitator kami dari Baba 1 dan 2 (Henry & Cuong), this is the best Baba ever. And I said, yeah this is the best Baba ever, karena aku tidak menyaksikan Baba2 sebelumnya :)
Terlalu banyak cerita manis dan pahit di sini, aku sampai tidak tahu harus mulai dari mana. Aku bisa menasihati Aryo untuk mulai bercerita di blognya, tapi aku tak bisa menasihati diri sendiri untuk mulai menulis. This is too hard. To start with, mungkin Henry and his cheerfulness. Henry dari Malaysia ini adalah peserta Baba 1 yang diminta ikut kembali sebagai fasilitator di Baba 3. Dia betul2 fasilitator sejati, membuat everything menjadi easier. Cuman sayangnya, energi yang dia miliki tidak dimiliki oleh semua peserta, sehingga ketika dia ingin mengadakan party at night tidak semua bisa ikut serta. Capek boooo....Tapi aku punya satu haiku buat henry"No henry...we're lonely".
Benar saja, ketika dinner terakhir di Baga beach, hampir seluruh participants bisa ikutan kecuali Henry karena dia sudah balik ke negerinya, Malaysia, dan Wataru yang ikut rombongan F4 having some Indian massage. Hmmmm....Dinner itu terasa betul kurang nyawa...nyawanya Henry!
Eh, ada juga cinta lokasi di sana lho...antara Bijen (India) dan Han (Korsel). Kalau ini sih perkiraan kami saja, karena mereka terlihat selalu berduaan kalau lagi going out. Kalau saja hubungan itu tetap berlanjut, mereka akan menjadi the first couple of Baba. Hehehe...sebetulnya aku juga suka sama seseorang di sana, tak usah disebutkan namanya. Tapi karena mission impossible, ya sudah disimpan aja perasaan itu, bersamaan dengan disimpannya foto2 dia yang seabrek-abrek itu di album. Hahahaha....
Friksi-friksi ketika mengerjakan pekerjaan kelompok pasti ada. Namanya juga berkelompok. Bahkan friksi dengan fasilitator pun tak dapat dihindari. Terakhir friksi dengan beberapa resource people.' Sebel bener deh sama 2 orang resource people yang ikut-ikutan bikin communique dan menambahkan hal-hal yang gak esensi pada communique. Emangnya itu communique siapa sih? Kan yang ngejalanin COMMUNIQUE itu kami sendiri, berikan dong hak buat kami menyelesaikannya sendiri.
Ketika kami akan berpisah satu sama lain di Goa, Han adalah orang yang pertama kali nangis. Kami rada terkejut like "o my god, she's really crying!" dan menenangkan dia dengan bilang "someday we will meet again". Orang kedua yang menangis adalah Xiang-xiang. Tapi kemudian I found myself crying at Changi airport while writing impersonal email to them at the gate before boarding. Mungkin saja aku menangis bukan karena berpisah sama teman-temanku, tetapi karena Mr "I'm crazy about you" yang kebetulan baru berpisah denganku di Changi (dari Goa sampai Singapura kita selalu bersama-sama). Kapan kita bisa ketemu lagi ya? That is my dream right now...
KC on the other side, was pushing me very hard to push back mas aten yang kebanyakan mikir daripada nulisnya. Aku pusing jadinya. Really. Aten kebanyakan janji dan pekerjaan sampingan, plus (katanya) harus menyesuaikan dengan format si KC. Di satu pihak aku kasihan sama KC, di pihak lain aku kasihan sama Aten. Lalu siapa yang kasihan sama aku? Hiks!
Aku menemukan komunitas baru yang membuat semangatku tetap menyala: BABA retreat group. Pertemuan tak terlupakan di antara 20 peserta dari 13 negara, namely: aku & mas yuli (indonesia), alwin (filipina), mai & nook (thailand), tomoko & wataru (japan), bold (mongolia), xiang-xiang & li (china), toan (vietnam), tui (lao pdr), kyi kyi (myanmar), bikram & pay & manisha & bijen (india), swarabh (bangladesh), thero (cambodia) and han (south korea). See...I recall them all without even see their pictures!
Fantastic 4 dari Jepang yang menjadi fasilitator kami sudah berhasil membuat kami terikat secara emosional. Big applause for them, despite all the complaints regarding their unarticulated English. Sing penting, kita menjadi sangat dekat. Kata fasilitator kami dari Baba 1 dan 2 (Henry & Cuong), this is the best Baba ever. And I said, yeah this is the best Baba ever, karena aku tidak menyaksikan Baba2 sebelumnya :)
Terlalu banyak cerita manis dan pahit di sini, aku sampai tidak tahu harus mulai dari mana. Aku bisa menasihati Aryo untuk mulai bercerita di blognya, tapi aku tak bisa menasihati diri sendiri untuk mulai menulis. This is too hard. To start with, mungkin Henry and his cheerfulness. Henry dari Malaysia ini adalah peserta Baba 1 yang diminta ikut kembali sebagai fasilitator di Baba 3. Dia betul2 fasilitator sejati, membuat everything menjadi easier. Cuman sayangnya, energi yang dia miliki tidak dimiliki oleh semua peserta, sehingga ketika dia ingin mengadakan party at night tidak semua bisa ikut serta. Capek boooo....Tapi aku punya satu haiku buat henry"No henry...we're lonely".
Benar saja, ketika dinner terakhir di Baga beach, hampir seluruh participants bisa ikutan kecuali Henry karena dia sudah balik ke negerinya, Malaysia, dan Wataru yang ikut rombongan F4 having some Indian massage. Hmmmm....Dinner itu terasa betul kurang nyawa...nyawanya Henry!
Eh, ada juga cinta lokasi di sana lho...antara Bijen (India) dan Han (Korsel). Kalau ini sih perkiraan kami saja, karena mereka terlihat selalu berduaan kalau lagi going out. Kalau saja hubungan itu tetap berlanjut, mereka akan menjadi the first couple of Baba. Hehehe...sebetulnya aku juga suka sama seseorang di sana, tak usah disebutkan namanya. Tapi karena mission impossible, ya sudah disimpan aja perasaan itu, bersamaan dengan disimpannya foto2 dia yang seabrek-abrek itu di album. Hahahaha....
Friksi-friksi ketika mengerjakan pekerjaan kelompok pasti ada. Namanya juga berkelompok. Bahkan friksi dengan fasilitator pun tak dapat dihindari. Terakhir friksi dengan beberapa resource people.' Sebel bener deh sama 2 orang resource people yang ikut-ikutan bikin communique dan menambahkan hal-hal yang gak esensi pada communique. Emangnya itu communique siapa sih? Kan yang ngejalanin COMMUNIQUE itu kami sendiri, berikan dong hak buat kami menyelesaikannya sendiri.
Ketika kami akan berpisah satu sama lain di Goa, Han adalah orang yang pertama kali nangis. Kami rada terkejut like "o my god, she's really crying!" dan menenangkan dia dengan bilang "someday we will meet again". Orang kedua yang menangis adalah Xiang-xiang. Tapi kemudian I found myself crying at Changi airport while writing impersonal email to them at the gate before boarding. Mungkin saja aku menangis bukan karena berpisah sama teman-temanku, tetapi karena Mr "I'm crazy about you" yang kebetulan baru berpisah denganku di Changi (dari Goa sampai Singapura kita selalu bersama-sama). Kapan kita bisa ketemu lagi ya? That is my dream right now...
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home