A reflection from mob wars
Dua minggu belakangan ini aku sibuk menjadi mobster (salahkan VEMMY HEBAT!!!). Seminggu pertama buka mobwars kalau lagi ingat saja, dan seminggu belakangan buka mob wars sudah menjadi first-order need. Congratulations!
Mob wars ini adalah salah satu aplikasi di facebook yang ngajarin kita ngerampok dan berantem. Cooollll....di level awal kita diberikan sedikit modal untuk digunakan wisely, dan seiring dengan berjalannya waktu modal dapat bertambah sesuai dengan jerih payah kita (dengan cara...ya itu tadi, berkelahi dan ngerampok). Semakin tinggi level kita, semakin berat requirements untuk ngerampok yang lebih besar lagi, atau berkelahi dengan mobster yang ganas-ganas. Semakin tinggi level kita, semakin tinggi pula kemungkinan 'sent to the hospital', "being killed" (tapi bisa idup lagi kok beberapa jam lagi) atau "sent to jail". Ouch.....
Sampai beberapa hari yang lalu doing mob wars just to have fun. Tetapi setelah berhasil menjerumuskan adikku sendiri ke lembah nista ini, baru aku sadar what it is behind mob wars. Maka datanglah ide berefleksi lewat mob wars ini...thanks to my brother yang cerewetnya minta ampun.
Pertama-tama adalah pertanyaannya mengenai "meminjam uang" dari teman sesama anggota mob. Apparently, kegiatan pinjam meminjam uang antar anggota mob tidak dibenarkan di mob wars. Kalo mau pinjam uang harus ke godfather (yang bukan anggota mob) dengan memberikan favor points yang didapatnya juga sulit (lebih karena malas aja sih, bukan sulit actually). Dia protes berat, karena katanya "that's what friends are for". Gue bolak balik mengingatkannya bahwa anggota mob hanya berfungsi buat pegang senjata, mengendarai vehicles, dll (which are milik sendiri) untuk attack and defence functions. Pertanyaan keduanya adalah, "boleh gak gua pinjam senjata sesama anggota, jadi gw gak usah beli senjata lagi?" Jawabannya seperti di atas. Pertanyaan ketiga, "kalau ada boss tentu ada anak buah. Bosnya siapa, anak buahnya siapa? Gue boleh gak minjem duit sama boss kalau gue anak buah? Kalau gue boss, boleh gak gue jadi anak buah saja karena gue gak suka jadi boss? Dan pertanyaan keempat,"lha kalau semuanya gak boleh, ngapain gw punya mob banyak-banyak?" Shhhhhhh......cape dehhhhh....
Tapi pertanyaan-pertanyaannya yang annoying itu ternyata benar adanya. Mafioso itu kan pada dasarnya adalah sebuah usaha kolektif dari sebuah collective community. Ketika mob wars ini diciptakan oleh seorang yang berasal dari individualist country, maka mob yang diciptakan menjadi sangat individual. Akibatnya, game ini menjadi tidak menarik untuk masyarakat kolektif seperti adik gue itu. Ciri-ciri masyarakat kolektif adalah: gemar meminjam uang dari teman, gemar meminjam barang teman, dan gak begitu suka kalau disuruh jadi bos kecuali jadi bos itu memberikan keuntungan yang banyak dan resiko yang kecil. Oleh karena itu, sayang sekali kalau mob wars itu hanya diciptakan oleh orang Amerika, dan dimainkan di seluruh dunia yang beragam ini. Tapi rumor has it, si penciptanya sekarang sedang bekerja keras untuk improve sana sini supaya permainan ini menjadi lebih seru dan mengakomodasi people like my brother. Hehehehe....
Refleksi yang aneh....
Mob wars ini adalah salah satu aplikasi di facebook yang ngajarin kita ngerampok dan berantem. Cooollll....di level awal kita diberikan sedikit modal untuk digunakan wisely, dan seiring dengan berjalannya waktu modal dapat bertambah sesuai dengan jerih payah kita (dengan cara...ya itu tadi, berkelahi dan ngerampok). Semakin tinggi level kita, semakin berat requirements untuk ngerampok yang lebih besar lagi, atau berkelahi dengan mobster yang ganas-ganas. Semakin tinggi level kita, semakin tinggi pula kemungkinan 'sent to the hospital', "being killed" (tapi bisa idup lagi kok beberapa jam lagi) atau "sent to jail". Ouch.....
Sampai beberapa hari yang lalu doing mob wars just to have fun. Tetapi setelah berhasil menjerumuskan adikku sendiri ke lembah nista ini, baru aku sadar what it is behind mob wars. Maka datanglah ide berefleksi lewat mob wars ini...thanks to my brother yang cerewetnya minta ampun.
Pertama-tama adalah pertanyaannya mengenai "meminjam uang" dari teman sesama anggota mob. Apparently, kegiatan pinjam meminjam uang antar anggota mob tidak dibenarkan di mob wars. Kalo mau pinjam uang harus ke godfather (yang bukan anggota mob) dengan memberikan favor points yang didapatnya juga sulit (lebih karena malas aja sih, bukan sulit actually). Dia protes berat, karena katanya "that's what friends are for". Gue bolak balik mengingatkannya bahwa anggota mob hanya berfungsi buat pegang senjata, mengendarai vehicles, dll (which are milik sendiri) untuk attack and defence functions. Pertanyaan keduanya adalah, "boleh gak gua pinjam senjata sesama anggota, jadi gw gak usah beli senjata lagi?" Jawabannya seperti di atas. Pertanyaan ketiga, "kalau ada boss tentu ada anak buah. Bosnya siapa, anak buahnya siapa? Gue boleh gak minjem duit sama boss kalau gue anak buah? Kalau gue boss, boleh gak gue jadi anak buah saja karena gue gak suka jadi boss? Dan pertanyaan keempat,"lha kalau semuanya gak boleh, ngapain gw punya mob banyak-banyak?" Shhhhhhh......cape dehhhhh....
Tapi pertanyaan-pertanyaannya yang annoying itu ternyata benar adanya. Mafioso itu kan pada dasarnya adalah sebuah usaha kolektif dari sebuah collective community. Ketika mob wars ini diciptakan oleh seorang yang berasal dari individualist country, maka mob yang diciptakan menjadi sangat individual. Akibatnya, game ini menjadi tidak menarik untuk masyarakat kolektif seperti adik gue itu. Ciri-ciri masyarakat kolektif adalah: gemar meminjam uang dari teman, gemar meminjam barang teman, dan gak begitu suka kalau disuruh jadi bos kecuali jadi bos itu memberikan keuntungan yang banyak dan resiko yang kecil. Oleh karena itu, sayang sekali kalau mob wars itu hanya diciptakan oleh orang Amerika, dan dimainkan di seluruh dunia yang beragam ini. Tapi rumor has it, si penciptanya sekarang sedang bekerja keras untuk improve sana sini supaya permainan ini menjadi lebih seru dan mengakomodasi people like my brother. Hehehehe....
Refleksi yang aneh....
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home