Human rights and creative leadership!
Seharian ini kutelah mengerahkan mind, body and soul untuk menyelesaikan (at least) abstrak sebuah oral presentation dengan tema di atas. Demi jalan-jalan ke negerinya Ritajyoti bulan November mendatang, aku harus bersaing dengan beberapa graduated fellow yang juga bernafsu pergi ke sana. Sainganku berat-berat euy.
Sekedar menumpahkan sedikit uneg-uneg, sejak kemarin aku telah berganti judul sebanyak 3 kali, sampai akhirnya nemu satu judul yang mudah-mudahan ada hubungannya dengan tema di atas. Dengan bekal neuron-neuron di kepala yang tidak seberapa itu, aku berusaha menghubungkan keywords human resource, human capital, transformational leaders, creative thinking, dan human rights. Meskipun sampai sekarang masih rada samar-samar, rasanya sih semuanya bisa dihubung-hubungin (mudah-mudahan!). Tapi nggak tau juga kalo sudah ditulis, apakah aku masih sanggup melakukannya. Ah, demi India apapun kulakukan deh.
Harap-harap cemas, aku menanti hasil download-an file-file e-mule milik Bang Hamdi. Nggak nyangka kapasitas external HD-ku ternyata 120GB. Tadinya aku pikir cuman 60GB. Aku terlalu underestimate resources-ku selama ini. Jadilah file-file hasil download dari komputer para hacker seluruh dunia yang jumlahnya lebih dari 90GB pindah ke harddisk-ku dari HD bang Hamdi.
Dari pagi sampai sore kerjaanku hanya browsing file-file tersebut dan mencari file yang berhubungan dengan 5 hal di atas. Unfortunately, semua file yang kubutuhkan sudah kumiliki. Yaelaaaahhhh....cape dehhhhh...
Di sela-sela kekecewaan karena ternyata file yang berhubungan dengan 5 hal di atas hanya sedikit (beneran deh, ini artikel musti jadi cikal bakal proposalku supaya tidak sia-sia segala pengorbanan ini, secara aku sudah mencurahkan semua resources-ku gitu lho...), aku menemukan cukup banyak file kamasutra dalam berbagai bahasa. Busyet, bang Hamdi masih perlu belajar posisi-posisi ya? Aku pikir semua orang yang sudah menikah pasti punya "sex agility" a.k.a. instink untuk memuaskan pasangannya sehingga tidak perlu belajar dari orang lain. Bukan begitu? Atau aku bahas kamasutra aja kali ya? India sekali....siapa tau para juri justru tertarik sama topik ini dan right away langsung menominasikan aku. Hehehe...
Sehubungan dengan India ini, aku rada heran juga kenapa banyak fellow yang ingin ke sana. Padahal kan keadaan negeri dan iklimnya sama saja sama Indonesia. Bahkan mungkin lebih sederhana. Aku ingat ketika regional forum di UI tahun 2005 yang lalu, Ritaj mengatakan jamuan panitia sangat mewah, makan di tempat2 mewah, hotelnya pun mewah. Masa sih? Padahal waktu itu kita makan dengan alokasi dana tidak lebih dari Rp25.000 per orang, dan hotelnya pun hotel UI yang cuman bintang 3 kalo gak salah. Menurut Ritaj itu sudah mewah? Lha ntar di Jadavpur Uni peserta akan diberikan akomodasi seperti apa ya? Hihihihi...Tapi itu tidak menyurutkan keinginanku berkunjung ke India. Mungkin juga teman2 lain, ato jangan2 mereka ingin belajar kamasutra?
Seharian ini kutelah mengerahkan mind, body and soul untuk menyelesaikan (at least) abstrak sebuah oral presentation dengan tema di atas. Demi jalan-jalan ke negerinya Ritajyoti bulan November mendatang, aku harus bersaing dengan beberapa graduated fellow yang juga bernafsu pergi ke sana. Sainganku berat-berat euy.
Sekedar menumpahkan sedikit uneg-uneg, sejak kemarin aku telah berganti judul sebanyak 3 kali, sampai akhirnya nemu satu judul yang mudah-mudahan ada hubungannya dengan tema di atas. Dengan bekal neuron-neuron di kepala yang tidak seberapa itu, aku berusaha menghubungkan keywords human resource, human capital, transformational leaders, creative thinking, dan human rights. Meskipun sampai sekarang masih rada samar-samar, rasanya sih semuanya bisa dihubung-hubungin (mudah-mudahan!). Tapi nggak tau juga kalo sudah ditulis, apakah aku masih sanggup melakukannya. Ah, demi India apapun kulakukan deh.
Harap-harap cemas, aku menanti hasil download-an file-file e-mule milik Bang Hamdi. Nggak nyangka kapasitas external HD-ku ternyata 120GB. Tadinya aku pikir cuman 60GB. Aku terlalu underestimate resources-ku selama ini. Jadilah file-file hasil download dari komputer para hacker seluruh dunia yang jumlahnya lebih dari 90GB pindah ke harddisk-ku dari HD bang Hamdi.
Dari pagi sampai sore kerjaanku hanya browsing file-file tersebut dan mencari file yang berhubungan dengan 5 hal di atas. Unfortunately, semua file yang kubutuhkan sudah kumiliki. Yaelaaaahhhh....cape dehhhhh...
Di sela-sela kekecewaan karena ternyata file yang berhubungan dengan 5 hal di atas hanya sedikit (beneran deh, ini artikel musti jadi cikal bakal proposalku supaya tidak sia-sia segala pengorbanan ini, secara aku sudah mencurahkan semua resources-ku gitu lho...), aku menemukan cukup banyak file kamasutra dalam berbagai bahasa. Busyet, bang Hamdi masih perlu belajar posisi-posisi ya? Aku pikir semua orang yang sudah menikah pasti punya "sex agility" a.k.a. instink untuk memuaskan pasangannya sehingga tidak perlu belajar dari orang lain. Bukan begitu? Atau aku bahas kamasutra aja kali ya? India sekali....siapa tau para juri justru tertarik sama topik ini dan right away langsung menominasikan aku. Hehehe...
Sehubungan dengan India ini, aku rada heran juga kenapa banyak fellow yang ingin ke sana. Padahal kan keadaan negeri dan iklimnya sama saja sama Indonesia. Bahkan mungkin lebih sederhana. Aku ingat ketika regional forum di UI tahun 2005 yang lalu, Ritaj mengatakan jamuan panitia sangat mewah, makan di tempat2 mewah, hotelnya pun mewah. Masa sih? Padahal waktu itu kita makan dengan alokasi dana tidak lebih dari Rp25.000 per orang, dan hotelnya pun hotel UI yang cuman bintang 3 kalo gak salah. Menurut Ritaj itu sudah mewah? Lha ntar di Jadavpur Uni peserta akan diberikan akomodasi seperti apa ya? Hihihihi...Tapi itu tidak menyurutkan keinginanku berkunjung ke India. Mungkin juga teman2 lain, ato jangan2 mereka ingin belajar kamasutra?
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home