Debby@Home

“I asked God for strength that I might achieve; I was made weak that I might humbly learn to obey. I asked for help that I might do greater things; I was given infirmity that I might do better things. I asked for all things that I might enjoy life; I was given life that I might enjoy all things. I got nothing that I asked for, but everything I hope for; almost despite myself, my unspoken prayers were answered. I among all men am truly blessed”

My Photo
Name:
Location: Depok, West Java, Indonesia

I am an ordinary woman with extraordinary interest in everything

Saturday, October 01, 2005

Bali Bomb Blast

Malam minggu, 1 Oktober yg lalu berita sedih kembali terdengar di Bali. Kali ini ada 3 ledakan bom di 2 tempat (Kuta dan Jimbaran) yg dilakukan oleh orang gila yg memutuskan hidupnya sdh tdk berharga lagi.

Pertama kali mendengarnya di Radio Delta sekitar jam 7 malam, aku hanya terbengong2 saja. Again? Aku hanya berdoa agar tidak banyak korban yg jatuh, dan menyimak headline news dgn lebih seksama.

Tak sedikitpun terlintas dalam pikiranku bahwa Aan, adik bungsuku yg tinggal di kawasan Sanur mungkin saja jadi korban. Barangkali karena baru beberapa saat yang lalu aku sms2an dgn-nya, sehingga aku tdk sampai berpikir dia bisa saja berada di TKP. Memang dia bilang kalau dia sedang ada acara kantor, sehingga aku pikir acaranya diadakan di kantor. Gak taunyaaaa...di dekat tempat kejadian!!

Bbrp saat setelah berita bom tersebut terdengar, Aan menelponku dan berteriak, 'aku tidak apa2 kok!'. Hah?! Jadi dia sdg berada di dekat tempat peristiwa? Ada suara ambulans meraung2, lalu aku bertanya, 'emangnya lo dkt tempat kejadian?' Dia bilang dekat banget, untung tingkat eksplosif bomnya rendah. Syukur ya Tuhan...masih Engkau beri hidup pada adikku yang masih banyak dosa itu, terutama kepada kakaknya yang penuh kasih sayang ini, ihik! Dia cerita bos-nya yang orang Jepang sampai ketakutan dan minta di-book hotel Sari Pan Pacific Jakarta malam itu juga. Lalu Aan juga rada takut pulang ke rumah, karena rumahnya berada di daerah pantai. Siapa tau the next bomb would be at Sanur? Malam itu dia memutuskan untuk tidur di kantor saja.

Dan malam itu juga, setelah aksi menyelamatkan rombongan kantornya, Aan teringat pada Iim, sohib masa kecilnya yang sedang dinas ke Bali. Aan cerita sorenya Iim mengajak jalan2, tapi karena ada acara kantor acara jalan2 dengan Iim ditunda. Sampai malam hari Iim tidak bisa ditemukan, HP-nya tidak aktif. Aku juga kuatir dengan mantan tetangga rumahku dulu itu. Tapi untunglah, besoknya Iim sudah bisa ditemukan, sehat selamat tak kurang satu apapun. Besok paginya juga, aku dapat kabar dari Mbak Inge bahwa Mbak Iris, salah seorang mahasiswa Pasca yang sedang dinas ke Bali, berada di dekat tempat kejadian, dan selamat juga.

Aku tdk mengerti apa yg ada di benak pembawa bom bunuh diri tsb ketika dia memutuskan utk mencabut nyawanya sendiri. Betapa beraninya ia, yang tahu banget hidupnya di dunia ini hanya tinggal beberapa saat lagi. Betapa pengecutnya ia, membawa teman sebanyak mungkin untuk menemaninya di alam baka. Tapi, siapa sudi berjalan bersama pembunuh?!

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Your Blog -> it's nice Nice one! Visit this major resources on how to write an outline No more wondering how to write an outline

25 October, 2005 23:21  
Anonymous Anonymous said...

I'm impressed - you have a brilliant blog here. Visit this major resources on how to write an autobiography It's all there: how to write an autobiography

27 October, 2005 12:41  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home